Sukses

Usai Menguat, Laju IHSG Diproyeksi Tertekan

Analis memprediksi IHSG bergerak pada support 6.467 dan resistance 6.530.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tertekan pada Selasa pekan ini usai menembus level 6.500.

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan, IHSG bergerak pada support 6.467 dan resistance 6.530.

IHSG kembali melesat di awal pekan ini. IHSG ditutup menguat 9,63 poin (0,15 persen) ke level 6.500,53. Sektor komoditas menjadi pendorong IHSG.

Menurut Lanjar, penguatan tersebut ditopang oleh sentimen harga batubara yang positif.

"Optimisme mengenai prospek harga batubara di tahun ini yang telah berhasil bertahan di atas US$ 105per metrik ton menjadi faktor utama. Sedangkan drama banding terkait penganuliran BMAD produk biodiesel asal Indonesia di Uni Eropa menjadi sentimen positif sektor pertanian," kata dia di Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Sementara, investor asing mencatatkan aksi jual. Aksi jual tersebut terutama pada emiten berkapitalisasi pasar besar seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

"Investor asing kembali tercatat net sell Rp 288,94 miliar dengan saham ASII dan TLKM terjual secara net value di atas Rp 100 miliar," ungkapnya.

Penguatan IHSG sejalan dengan bursa di Asia yang mayoritas menguat. "Pelemahan greenback setelah gangguan terhadap layanan federal di Amerika Serikat (AS) mampu dimanfaatkan investor Asia dan emerging market guna mengambil momentum penguatan," ujar dia.

Dia merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Petrosea Tbk (PTRO).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

IHSG Tembus Rekor 6.500, Investor Asing Lepas 10 Saham Ini

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mencatatkan level tertinggi baru pada awal pekan ini. IHSG kembali cetak rekor baru di 6.500. Investor asing memburu dan melepas sejumlah saham di awal pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (22/1/2018), IHSG naik tipis 9,63 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.500,52. Indeks saham LQ45 menguat 0,15 persen ke posisi 1.101. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Ada sebanyak 197 saham mendaki sehingga mengangkat laju IHSG. Sementara itu, 151 saham melemah dan 129 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.529,20 dan terendah 6.484,20.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 117,60 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.341. Nilai transaksi harian saham Rp 8,8 triliun.

Lalu apa saja saham-saham yang dijual investor asing di seluruh pasar? Saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 158,96 miliar, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 150,66 miliar, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 107,59 miliar, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 54,76 miliar, dan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) senilai Rp 44,55 miliar.

Kemudian investor asing juga melepas saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) senilai Rp 41,01 miliar, saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) senilai Rp 35,22 miliar, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) senilai Rp 24,22 miliar, dan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) senilai Rp 23,56 miliar.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG