Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Rilis kinerja emiten akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG masih menunjukkan penguatan besar ditunjang aliran dana investor asing. Selain itu, emiten juga mulai merilis laporan kinerja emiten secara tahunan. William menilai hal tersebut menjadi pendorong IHSG.
"IHSG berpeluang menguat dengan kisaran 6.538-6.671," ujar William dalam ulasannya, Jumat (26/1/2018).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan cenderung tertekan menjelang akhir pekan ini. IHSG akan menguji level support moving average lima harian. IHSG akan bergerak di kisaran 6.510-6.635.
"Secara teknikal, IHSG konsolidasi negatif dengan momentum yang cenderung tinggi di area jenuh beli," kata dia.
Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Indika Energy Tbk (INDY), PT AKR Corpindo Tbk (AKRA), dan PT Indofarma Tbk (INAF) untuk dicermati pelaku pasar.
Sedangkan William memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Pada penutupan perdagangan saham kemarin, IHSG turun tipis 0,16 poin ke posisi 6.615,33. Sektor saham industri dasar dan pertambangan menahan pelemahan IHSG. Sedangkan saham-saham baru yang masuk indeks saham LQ45 menjadi fokus investor sehingga menopang IHSG.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
IHSG Melemah Terbatas pada Perdagangan Kemarin
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir di zona merah pada perdagangan Kamis ini. Sepanjang hari memang IHSG mengalami tekanan.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis 25 Januari 2018, IHSG melemah tipis 0,16 poin ke posisi 6.615,32. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,57 persen ke posisi 1.117,83. Indeks saham acuan bergerak cukup bervariasi pada perdagangan hari ini.
Ada sebanyak 172 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Terdapat 184 saham melemah sehingga menekan IHSG. Di luar itu, 119 saham lainnya diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.636,58 dan terendah 6.581,67.
Transaksi perdagangan juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 458.129 kali dengan volume perdagangan 18,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13 triliun.
Investor asing melakukan aksi jual Rp 78 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.282.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham barang konsumsi melemah 1,03 persen dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan susut 0,83 persen dan sektor saham keuangan tergelincir 0,54 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham PNIN naik 24,73 persen ke posisi Rp 1.135 per saham, saham LMPI melonjak 18,18 persen ke posisi Rp 208, dan saham TPIA menguat 17,73 persen ke posisi Rp 6.475.
Sedangkan saham-saham yang tergelincir antara lain saham IBFN susut 24,19 persen ke posisi Rp 188, saham LCKM merosot 16,67 persen ke posisi Rp 500 per saham, dan saham TOBA turun 12,69 persen ke posisi Rp 2.270 per saham.
Advertisement