Sukses

Investor Asing Beli Saham, IHSG Cetak Rekor ke Posisi 6.660

Investor asing melakukan aksi beli Rp 728 miliar di seluruh pasar picu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali cetak rekor.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampaknya tak lelah untuk mencatatkan rekor baru. Menjelang akhir pekan ini, IHSG kembali cetak rekor tertinggi didorong aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (26/1/2018), IHSG naik 45,29 poin atau 0,68 persen ke posisi 6.660,61. Indeks saham LQ45 menguat 0,76 persen. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 209 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 148 saham melemah dan 120 saham lainnya diam di tempat.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.677,36 dan terendah 6.615,86. Total frekuensi perdagangan saham sektiar 427.445 kali dengan volume perdagangan 12,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,8 triliun. Transaksi saham cukup besar tersebut didorong ada transaksi saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mencapai Rp 1 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 728,65 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di Rp 13.298.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham infrastruktur naik 2,5 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menanjak 1,36 persen dan sektor saham konstruksi menguat 1,27 persen. Sedangkan sektor saham aneka industri melemah 0,76 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham KBLI melonjak 13,25 persen ke posisi Rp 530, saham BCIP menanjak 12,32 persen ke posisi Rp 155, dan saham LEAD menguat 9,52 persen ke posisi Rp 115 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham LMPI turun 9,13 persen ke posisi Rp 189, saham BRMS merosot 4,44 persen ke posisi Rp 86, dan saham BIPI tergelincir 4,26 persen ke posisi Rp 90.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,53 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,49 persen, dan indeks saham Shanghai menanjak 0,28 persen.

Indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,16 persen, indeks saham Singapura susut 0,15 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,17 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, IHSG menguat secara teknikal seiring pelaku pasar memanfaatkan pelemahan pada perdaganan saham kemarin. Bursa saham Amerika Serikat (AS) positif juga menambah katalis untuk menopang IHSG.

Reza menambahkan, aksi beli investor asing juga menambah katalis positif untuk IHSG. Ditambah nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). "IHSG menguat secara teknikal. Pelaku pasar kembali masuk ke pasar saham usai melemah kemarin," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, IHSG berpeluang menguat pada pekan depan. Sentimen positifnya masih didukung dari penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

IHSG ke Posisi 6.643 pada Sesi I

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat selama sesi pertama perdagangan saham Jumat pekan ini. Bahkan IHSG cetak level tertinggi secara intraday.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Jumat (26/1/2018), IHSG naik 27,95 poin atau 0,42 persen ke posisi 6.643,28. Indeks saham LQ45 menguat 0,53 persen ke posisi 1.123,72. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 189 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 129 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 126 saham lainnya diam di tempat. Pada sesi I, IHSG sempat cetak level tertinggi 6.666,26. Level ini tertinggi secara intraday dan terendah 6.615,86.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 245.964 kali dengan volume perdagangan 6,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,2 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 280,36 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.302.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat dengan sektor saham infrasttuktur naik 2,04 persen. Sektor saham infrastruktur catatkan penguatan terbesar.

Disusul sektor saham keuangan mendaki 0,87 persen. Sedangkan sektor saham aneka industri melemah 1,3 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham KBLI melonjak 17,52 persen ke posisi Rp 550, saham LEAD menanjak 7,82 persen ke posisi Rp 113, dan saham SOCI menguat Rp 292.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham LMPI melemah 6,73 persen ke posisi Rp 194, saham TPIA tergelincir 2,7 persen ke posisi Rp 6.300, dan saham BIPI melonjak 2,13 persen ke posisi Rp 92.

Bursa Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,52 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,32 persen, dan indeks saham Shanghai naik 0,51 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,16 persen, indeks saham Taiwan tergelincir 0,17 persen.