Sukses

IHSG Berpeluang Menghijau, Awasi 4 Saham Pilihan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.542-6.713 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Investor menanti rilis data ekonomi akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, rilis data ekonomi menjadi salah satu faktor yang dinanti investor. IHSG berpotensi menguat dengan kisaran 6.542-6.713 pada Rabu pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak kembali melemah. IHSG akan menguji level support 6.500-6.588.

"Secara teknikal, IHSG konfirmasi dengan pelemahan break out moving average 20 harian. Indikator pola juga meninggalkan area jenuh beli sehingga memberikan signal tekanan," kata dia.

Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk dicermati pelaku pasar.

Pada penutupan perdagangan saham kemarin, IHSG susut 105,13 poin ke posisi 6.575,49. Sektor aneka industri dan infrastruktur menekan IHSG hingga akhir sesi perdagangan saham. Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,2 triliun.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

IHSG Anjlok 105 Poin pada Perdagangan Saham Kemarin

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah bertahan di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Tekanan IHSG itu terjadi usai cetak rekor sejak Jumat pekan lalu.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa 30 Januari 2018, IHSG melemah 105,12 poin atau 1,57 persen ke posisi 6.575,49. Indeks saham LQ45 tergelincir 2,04 persen ke posisi 1.103,43. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Ada sebanyak 280 saham melemah sehingga menekan IHSG. 98 saham menguat dan 101 saham diam di tempat. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 430.896 kali dengan volume perdaganan 11,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 10,1 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,2 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar AS berada di kisaran Rp 13.424.

Secara sektoral, 10 sektor saham kompak melemah. Sektor saham aneka industri turun 2,36 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur tergelincir 2,25 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 2,14 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham SMMT naik 20,47 persen ke posisi Rp 206, saham TAXI melonjak 12 persen ke posisi Rp 56, dan saham AGRO naik 10 persen ke posisi Rp 605 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham LEAD susut 9,09 persen ke posisi Rp 110, saham ELSA tergelincir 6,99 persen ke posisi Rp 426, dan saham ENRG merosot 5,99 persen ke posisi Rp 157.

Bursa saham Asia pun kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,09 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,17 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 1,43 persen.

Sementara itu, indeks saham Shanghai melemah 0,99 persen, indeks saham Singapura turun 0,79 persen dan indkes saham Taiwan merosot 1,29 persen.