Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat menjelang akhir pekan ini. Rilis kinerja emiten akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpeluang menghijau menjelang akhir pekan ini. Rilis inflasi Januari 2018 di kisaran 0,6 persen dinilai masih terkendali. Faktor tersebut akan menopang laju IHSG. William menambahkan, rilis kinerja emiten pada 2017 juga menjadi sentimen positif untuk IHSG.
"IHSG akan bergerak di kisaran 6.519-6.702," ujar William dalam ulasannya, Jumat (2/2/2018).
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak bervariasi dengan pergerakan 6.500-6.625. Ia menilai, pergerakan IHSG cenderung konsolidasi usai kembali tutup di atas moving average lima harian di level 6.625.
Baca Juga
"Prediksi secara teknikal masih cukup tertekan dengan potensi bergerak melemah menguji level moving average 20 harian di kisaran level 6.500," ujar Lanjar.
Untuk pilihan saham menjelang akhir pekan ini, Lanjar memilih saham PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Sedangkan William memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Nippon Indosari Tbk (ROTI).
Pada penutupan perdagangan saham kemarin, IHSG melemah tipis 7,17 poin ke posisi 6.598,46. Sektor saham industri dasar menjadi penekan pergerakan IHSG. Investor asing melakukan aksi jual mencapai Rp 906,98 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
IHSG Melemah Tipis pada Perdagangan Saham Kemarin
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah usai sempat berada di zona hijau. Aksi jual investor asing menekan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis 1 Februari 2018, IHSG melemah tipis 7,17 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.598,45. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,06 persen ke posisi 1.105. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Ada sebanyak 181 saham melemah sehingga menekan IHSG. 192 saham menguat sehingga pelemahan IHSG jadi terbatas. 112 saham lainnya diam di tempat.
Pada Kamis ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.658,87 dan terendah 6.598,45. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 420.905 kali dengan volume 16,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 816,46 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.413.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham industri dasar susut 1,34 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,76 persen dan sektor saham infrastruktur melemah 0,67 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham BKSL naik 20,41 persen ke posisi Rp 177, saham RAJA melonjak 19,76 persen ke posisi Rp 400, dan saham SMRA mendaki 6,25 persen ke posisi Rp 1.190.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MAMI melemah 7,69 persen ke posisi Rp 96, saham PNBS tergelincir 6,98 persen ke posisi Rp 80, dan saham SMGR susut 4,04 persen ke posisi Rp 10.700 per saham.
Bursa saham Asia sebagian menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,75 persen, dan indeks saham Shanghai susut 0,97 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,08 persen, indeks saham Jepang Nikkei naik 1,68 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,44 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,51 persen.
Advertisement