Sukses

IHSG Berpeluang Positif, Cermati 7 Saham Pilihan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.522-6.655 pada Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin pekan ini. Rilis data ekonomi yaitu produk domestik bruto (PDB) dan kepercayaan konsumen akan pengaruhi laju IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, sentimen domestik pengaruhi IHSG pada awal pekan ini. Rilis data ekonomi yaitu pengumuman produk domestik bruto (PDB) 2017 akan warnai laju IHSG. Ditambah rilis data kepercayaan konsumen. Selain itu, nilai tukar rupiah akan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (As) juga memberikan sentimen positif untuk IHSG.

"IHSG berpeluang menguat dengan kisaran 6.538-6.671," ujar William dalam ulasannya, Senin (5/2/2018).

Analis PT Semesta Indovest, Aditya Perdana mengatakan, rilis data ekonomi PDB akan pengaruhi laju IHSG. Diperkirakan PDB di kisaran 5,1 persen pada 2017. Kontribusi PDB disumbangkan dari investasi dan ekspor.

Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menuturkan, IHSG berpotensi melemah di kisaran 6.522-6.655. Lanjar menilai, indikasi IHSG melemah cukup kuat lantaran meski ditutup menguat secara teknikal namun terbentuk pola tekanan dengan konsolidasi pada moving average lima harian.

Pada penutupan Jumat pekan lalu, IHSG menguat 30,36 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.628,82. Sektor saham aneka industri memimpin penguatan. Investor asing melakukan aksi jual Rp 778,18 miliar. Selain itu, sentimen Bank Indonesia (BI) menyatakan volatilitasi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dinilai cukup stabil dan dapat diredam oleh aliran modal asing yang masuk.

Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Medco International Tbk (MEDC) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Sedangkan William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT AKR Corpindo Tbk (AKRA), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat pada Akhir Pekan Lalu

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Hal itu ditopang sektor saham aneka industri, perdagangan dan keuangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 2 Februari 2018, IHSG naik 30,36 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.628,82. Indeks saham LQ45 menguat 0,62 persen. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat kecuali indeks saham Pefindo turun 0,06 persen.

Ada sebanyak 198 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 167 saham melemah dan 116 saham lainnya diam di tempat. Pada perdagangan saham Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.655,61 dan terendah 6.621,44.

Total transaksi perdagangan saham 345.688 kali dengan volume perdagangan saham 11,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 642 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.445.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar susut 0,92 persen dan sektor saham konstruksi melemah 0,22 persen. Sedangkan sektor saham aneka industri menanjak 1,19 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan dan keuangan.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham ENRG naik 17,37 persen ke posisi Rp 196, saham PNBS melonjak 6,25 persen ke posisi Rp 85, dan saham BRMS menguat 6,17 persen ke posisi Rp 86.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TKIM melemah 4,54 persen ke posisi Rp 4.630, saham ITMG tergelincir 3,9 persen ke posisi Rp 29.600 dan saham BRPT turun 3,7 persen ke posisi Rp 2.600 per saham.

Bursa saham Asia sebagian melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,12 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,90 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,49 persen, dan indeks saham Taiwan susut 0,30 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai menguat 0,44 persen.