Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tertekan setelah pada perdagangan sebelumnya ditutup menguat tipis. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak di support 6.470 dan resistance 6.590.
"IHSG cenderung bergerak mixed tertekan di akhir pekan," kata dia di Jakarta, Jumat (9/2/2018).
Pada perdagangan saham kemarin, IHSG naik tipis sebanyak 9,76 poin ke level 6.544,63. Penguatan tersebut ditopang oleh sektor properti.
Advertisement
Baca Juga
Lanjut Lanjar, penguatan ditopang oleh data cadangan devisa yang positif. Sehingga, IHSG bertengger di zona hijau,
"Sentimen positif berasal dari cadangan devisa pada bulan Januari yang naik menjadi US$ 131,98 miliar dari US$130,2 miliar di periode sebelumnya," ungkapnya.
Hal itu ditambah peringkat utang Indonesia yang mengalami perbaikan. "Selain itu Japan Credit Rating Agency menaikan pringkat utang Indonesia menjadi BBB dari BBB- seiring outlook positif dari pembangunan infrastruktur dan beberapa kebijakan pajak," sambungnya.
Meski demikian, investor asing masih mencatatkan jual bersih. Tercatat, jual bersih saham investor asing mencapai Rp 764,83 miliar.
Dia merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP).
Penutupan Perdagangan Kamis
Pada penutupan perdagangan Kamis kemarin, IHSG ditutup menguat 9,76 poin dan 0,15 persen ke level 6.544,63. Indeks LQ45 tercatat naik 0,15 persen di level 1.103,07.
Sebanyak 188 saham mengalami penguatan, 146 saham melemah, dan 139 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan saham pada hari ini sebanyak 332.588 kali. Volume transaksi yang diperdagangkan 12,9 miliar dengan nilai Rp 7,2 triliun.
Tercatat investor asing melakukan penjualan senilai Rp 648,50 miliar di total pasar. Sementara posisi kurs rupiah 13.599 per dolar AS.
Beberapa sektor saham tercatat menguat. Penguatan tertinggi dicatatkan sektor saham konstruksi sebesar 1,01 persen. Diikuti sektor saham infrastruktur yang sahamnya naik 0,61 persen dan saham perkebunan sebesar 0,67 persen.
Advertisement