Sukses

Warren Buffett Beli Saham Perusahaan Farmasi dan Apple

Pada momen hari Valentine, Warren Buffett memberikan kejutan kepada investor dengan ada kabar pembelian saham perusahaaan farmasi.

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder dan investor Warren Buffett tak pernah berhenti menciptakan kejutan-kejutan khusus di dunia keuangan terutama saham. Salah satunya dengan apa yang baru-baru ini terjadi di momen penuh kasih, Valentine's Day.

Dikutip dari laman Reuters, Minggu (18/02/2018), dokumen kepada regulator pasar modal Amerika Serikat (AS) yang disebut 13F mengungkapkan perusahaan investasi Berkshire Hathaway Inc membeli saham Teva Pharmaceutical Industries Ltd  pada kuartal IV 2017. Ada kabar tersebut membuat saham Teva naik 10 persen pada 14 Februari 2018. 

Dalam laporan perseroan kepada regulator, Berkshire melaporkan memiliki 18,9 juta depository receipt Teva senilai US$ 358 juta atau sekitar Rp 4,85 triliun (asumsi kurs Rp 13.565 per dolar Amerika Serikat).

Selain TEVA, Buffet juga membeli saham Apple Inc pada kuartal IV 2017. Selain itu, kepemilikan Berkshire di Apple naik sekitar 23 persen hingga akhir September 2017. Jumlah itu sekitar 165,3 juta saham senilai US$ 28 miliar. Angka itu lebih tinggi dari kepemilikan saham di Wells Fargo. Berkshire Hathaway  juga menjual sebagian besar saham International Business Machine atau IBM.

Berkshire kemungkinan membeli saham Apple dengan menjual saham IBM senilai US$ 5 miliar. Buffett jual saham IBM mulai kuartal I 2017, dan dia mengakui nilainya tidak setinggi ketika dia beli pada enam tahun lalu.

Sebelumnya Berkshire hampir selesaikan penjualan saham IBM dengan menjual 94 persen saham yang tersisa dari investasi CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett. Ia mengakui, investasi itu bukan yang terbaik.

Pada bulan lalu, Berkshire menyatakan akan bekerja dengan Amazon.com dan JP Morgan Chase and Co untuk membangun perusahaan perawatan kesehatan.

Berkshire juga melaporkan kepemilikan saham cukup besar di Bank of New York Mellon Corp, Monsanto Co, dan US Bancorp. Serta kepemilikan saham kecil di American Airlines group Inc, General Motors, France Sanofi SA dan Wells Fargo.

Pada Selasa pekan lalu, Berkshire juga setuju untuk menjual lebih dari 43 persen saham Philips 66. Warren Buffett akan sediakan informasi lebih detil investasi Berkshire pada 24 Februari.

 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

2 dari 2 halaman

Warren Buffett Tak Tertarik Mata Uang Digital

Sebelumnya, miliarder Warren Buffett menyatakan, kalau mata uang digital seperti bitcoin tidak akan berakhir dengan baik.

"Dalam hal mata uang digital, saya dapat mengatakan kalau mata uang digital dapat berakhir buruk," ujar Buffett yang juga CEO Berkshire Hathaway ini seperti dikutip dari laman CNBC, Selasa 16 Januari 2018.

"Apa yang terjadi sekarang dan bagaimana pun saya tidak tahu. Jika saya membeli dalam lima tahun untuk mata uang digital, saya akan senang melakukan tetapi saya tidak akan mendapatkan sepeser pun," tambah dia.

Buffett menyatakan, kalau dirinya juga tak berminat ambil posisi bitcoin untuk jangka pendek. "Kami tidak memilikinya. Kami tidak akan pernah memiliki posisi di dalamnya," ujar dia.

"Saya mendapat banyak masalah dengan hal yang menurut saya tahu sesuatu. Mengapa saya harus mengambil posisi untuk sesuatu yang tidak saya tahu," ujar Buffett.

Sebelumnya, CME group dan Cboe Global Markets sudah membuka platform mereka untuk perdagangan berjangka bitcoin. Komentar Warren Buffett tersebut datang usai pernyataan CEO JP Morgan Jamie Dimon yang meralat pernyataan soal bitcoin.

 

Â