Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif di awal pekan ini.Â
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (19/2/2018), IHSG menguat 27,3 poin atau 0,42 persen ke posisi 6.618,9. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00, IHSG juga naik 27,32 poin atau 0,41 persen ke posisi 6.618,9.
Sementara indeks saham LQ45 menguat 0,50 persen ke posisi 1.114,77. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Advertisement
Ada sebanyak 124 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Kemudian 18 saham melemah dan 79 saham lainnya diam di tempat. Pada sesi pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.620,3 dan terendah 6.607,9.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.066 kali dengan volume perdagangan 139,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 128,9 miliar. Investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 23,97 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.526.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan yang melemah 0,07 persen. Sementara penguatan didorong sektor saham aneka industri yang naik 0,77 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Diikuti sektor industri dasar yang naik 1,76 persen. Disusul sektor saham infrastruktur yang menguat 0,77 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham ARNA melonjak 7,56 persen ke posisi Rp 370 per saham. Kemudian saham LEAD menguat 6,29 persen ke posisi Rp 151, dan saham AIMS naik 23,3 persen ke posisi Rp 370 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BISI turun 2,17 persen ke posisi Rp 1.830, saham SULI merosot 1,96 persen ke posisi Rp 200, dan saham SAME tergelincir 1,64 persen ke posisi Rp 600 per saham.
Sebelumnya, Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG akan bergerak dalam rentang konsolidasi positif.Ini didukung dari data ekonomi pekan lalu yang terlihat masih menunjukkan ekonomi stabil sehingga dapat topang IHSG.
"IHSG berpotensi menguat dengan kisaran 6.492-6.671 pada perdagangan saham Senin pekan ini," ujar William dalam ulasannya.
Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan kembali bervariasi dengan kecenderungan tertekan. IHSG akan bergerak di kisaran 6.558-6.645.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Usai Libur Imlek, Bursa Saham Asia Lanjutkan Penguatan
Laju bursa saham Asia dibuka menguat pada perdagangan Senin pagi (19/2/2018). Hal ini dipengaruhi penguatan indeks saham S&P 500 di Amerika Serikat (AS) selama enam hari berturut-turut.
Sementara pasar saham di kawasan Greater China (Hong Kong, Macau, Taiwan) masih tutup karena libur Tahun Baru Imlek.
Baca Juga
Mengutip CNBC, Senin (19/2/2018), indeks Nikkei Jepang bergerak naik 1,13 persen pada awal perdagangan ini. Indeks Topix menguat 1,2 persen, dan indeks saham Kospi Korea Selatan menanjak 0,87 persen.
Sementara indeks saham Australia naik 0,36 persen terdorong penguatan sektor saham keuangan 0,39 persen. Akan tetapi, laju indeks ASX 200 tertahan karena tekanan dari sektor energi yang anjlok 1,07 persen dan material tergelincir 0,12 persen.
Harga minyak di Australia diperdagangkan bervariasi. Saham Santos naik 1,39 persen, Oil Search lompat 2,96 persen, dan saham Beach Energy naik 4,74 persen.
Namun saham Woodside Petroleum justru jatuh 5,91 persen setelah perusahaan menyelesaikan proses penjualan saham senilai 2,5 miliar dolar Australia atau sekitar US$ 1,98 miliar pada 14 Februari 2018.
Melongok perdagangan pekan lalu, indeks utama di Amerika Serikat ditutup ke level tertinggi pasca berita seorang pengacara khusus di AS mendakwa 13 warga negara Rusia dan tiga entitas yang dituduh mencampuri pemilihan dan proses politik AS.
Di pasar mata uang, Yen Jepang diperdagangkan ke level 106,32 per dolar AS. Nilai ini menguat dari level sebelumnya di atas 108 per dolar AS pada perdagangan pekan lalu. Saham Toyota naik 1,3 persen, Honda menguat 1,48 persen, dan saham Sony naik 0,42 persen.
Sedangkan mata uang dolar Australia menyentuh level 0,7914 per dolar Amerika Serikat. Indeks dolar tercatat berada di posisi 89.078
"Indeks dolar diperkirakan masih akan melemah pada minggu ini," kata Kepala Strategi Valuta Asing di National Bank of Australia, Ray Attrill.
Advertisement