Sukses

Sektor Konstruksi Bebani IHSG

Pada penutupan perdagangan hari ini (21/2/2018), IHSG tercatat turun 19,47 poin atau 0,29 persen ke level 6.643,40.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona merah. IHSG melemah karena tekanan dari sejumlah sektor saham, terutama saham konstruksi dan aneka industri.

Pada penutupan perdagangan hari ini (21/2/2018), IHSG tercatat turun 19,47 poin atau 0,29 persen ke level 6.643,40. Indeks LQ45 pun tergelincir 0,38 persen di level 1.117,90.

Sebanyak 205 saham melemah, 124 saham stagnan, sedangkan 157 saham menguat. Total transaksi saham yang diperdagangkan hari ini mencapai 502.519 kali dengan volume 20,1 miliar dan nilai transaksi Rp 9,5 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli di seluruh pasar senilai Rp 77,62 miliar. Sementara kurs rupiah sudah menyentuh Rp 13.612 per dolar Amerika Serikat.

Enam sektor saham mencatatkan penurunan. Pelemahan tertinggi terjadi pada sektor saham aneka industri dan konstruksi yang masing-masing merosot 1,23 persen.

Sektor saham perdagangan turun 0,57 persen, consumer goods melorot 0,46 persen, serta sektor saham keuangan dan manufaktur masing-masing melemah 0,41 persen dan 0,39 persen.

Saham TALF memimpin pelemahan sebesar 20 persen. Disusul JSPT yang anjlok 18,96 persen, dan saham ATIC turun 14,19 persen.

Sedangkan beberapa saham terpantau mengalami penguatan. Di antaranya BBRM dengan kenaikan paling tinggi 34 persen, saham DEWA menguat 30 persen, dan saham BMSR naik 21,28 persen.

Di bursa saham Asia, seluruh indeks saham utama menguat. Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,87 persen, indeks saham Taiwan menguat tajam 2,81 persen.

Selanjutnya indeks saham Strait Times Singapura naik 1,14 persen, Nikkei Jepang naik 0,21 persen, dan indeks saham Kospi Korea Selatan menguat 0,60 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini;

2 dari 2 halaman

7 Sektor Saham Tergelincir, IHSG Melemah 13,69 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Pelemahan IHSG ini terjadi di tengah bursa Asia bervariasi.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun 13,69 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.649,17. Kemudian pada pukul 09.00 WIB, IHSG susut 11,32 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.651,55. Indeks saham LQ45 merosot 0,42 persen ke posisi 1.117,78.

Sebagian besar indeks saham acuan melemah.Ada sebanyak 123 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 66 saham melemah dan 108 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.655,34 dan terendah 6.644,94.Total frekuensi perdagangan saham sekitar 34.076 kali dengan volume perdagangan 992,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 540,2 miliar.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 1,9 miliar di seluruh pasar.Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.575.Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,34 persen, sektor saham tambang menanjak 0,48 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,27 persen.

Sementara itu, sektor saham keuangan melemah 0,50 persen, sektor saham infrastruktur tergelincir 0,31 persen dan sektor saham aneka industri susut 0,01 persen.Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham AGRS naik 25 persen ke posisi Rp 775, saham BGTG melonjak 8,23 persen ke posisi Rp 171, dan saham IKAI mendaki 7,43 persen ke posisi Rp 434 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tergelincir antara lain saham VICO melemah 6,41 persen ke posisi Rp 292, saham WSKT susut 3,28 persen ke posisi Rp 2.950 per saham, dan saham BMRI tergelincir 1,66 persen ke posisi Rp 8.900 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,87 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,53 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,46 persen, indeks saham Taiwan naik 2,48 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

PT Ashmore Assets Management Indonesia menyatakan, IHSG melemah pada perdagangan saham kemarin didorong aksi jua. Sektor saham konsumsi mencatatkan pelemahan terbesar. Selain itu, penjualan mobil juga catatkan penguatan dengan naik menjadi 95.900 pada Januari 2018 dari periode tahun lalu 85.100.