Sukses

IHSG Anjlok Terseret Aksi Jual Investor Asing

IHSG merosot 50,33 poin atau 0,76 persen ke level 6.593,06 pada penutupan perdagangan hari ini (22/2/2018).

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok cukup dalam pada penutupan perdagangan hari ini (22/2/2018). Pelemahan IHSG sejalan dengan penurunan bursa saham Asia.

IHSG merosot 50,33 poin atau 0,76 persen ke level 6.593,06. Indeks LQ45 pun melemah 1,13 persen ke level 1.105,23.

Anjloknya IHSG hari ini karena tekanan yang terjadi di hampir seluruh sektor saham, kecuali saham pertambangan dan industri dasar.

Sektor saham aneka industri tercatat memimpin pelemahan paling dalam sebesar 1,92 persen. Disusul sektor saham keuangan yang turun 1,13 persen, dan saham perdagangan yang tergelincir 0,87 persen.

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 224 saham melemah, 120 saham stagnan, dan 135 saham mengalami penguatan. Total transaksi perdagangan saham sebanyak 389.706 dengan volume 13,6 miliar dan senilai Rp 7,4 triliun.

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 580,71 miliar. Sementara kurs rupiah terus loyo ke level Rp 13.676 per dolar Amerika Serikat.

Saham-saham yang mencatatkan pelemahan paling dalam, antara lain BBRM 17,91 persen, BMSR 12,72 persen, dan YPAS 10,32 persen. Sedangkan saham yang menguat, yaitu BOSS dengan kenaikan 25 persen, WOMF 24,39 persen, dan INRU 22,05 persen.

Hampir seluruh indeks utama di bursa saham Asia memerah, kecuali indeks saham China menguat 2,17 persen. Penurunan paling besar dialami indeks saham Hong Kong sebesar 1,48 persen.

Selain itu, indeks saham KOSPI Korea Selatan susut 0,63 persen, Nikkei Jepang 1,07 persen, indeks saham Singapura 0,79 persen, dan indeks saham Taiwan turun 0,49 persen.

"Ini lebih ke konsolidasi wajar di tengah outflow (aliran dana investor asing keluar). Ditambah minim sentimen sehingga belum ada semangat pendorong kenaikan," ujar Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, pengaruh notulensi hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) juga tak pengaruhi IHSG.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

IHSG Bergerak di 2 Zona pada Awal Sesi

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada awal sesi perdagangan saham Kamis ini. Namun, IHSG berbalik ke zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis 22 Februari 2018, IHSG naik tipis 2,94 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.646,34. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat terbatas 2,57 poin ke posisi 6.645,97. Namun, penguatan itu hanya sementara. IHSG berbalik arah ke zona merah meski turun terbatas. Indeks saham LQ45 melemah 0,27 persen ke posisi 1.114.

Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.Ada sebanyak 116 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 75 saham melemah dan 111 saham diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG berada di level tertinggi 6.648,75 dan terendah 6.632,75.

Transaksi perdagangan saham tercatat 32.987 kali untuk total frekuensi perdagangan saham. Volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 484,3 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 7,58 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.673.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham keuangan melemah 0,60 persen, dan catatkan pelemahan terbesar, sektor saham industri dasar tergelincir 0,62 persen. Sementara itu, sektor saham aneka industri naik 0,51 persen dan sektor saham barang konsumsi menanjak 0,31 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham DWGL naik 9,4 persen ke posisi Rp 326, saham BOSS menanjak 8,48 persen ke posisi Rp 1.215 per saham, dan saham BGTG menguat 4,24 persen ke posisi Rp 172.

Saham-saham yang melemah antara lain saham IKAI turun 3,95 persen ke posisi Rp 340, saham TPMA merosot 3,85 persen ke posisi Rp 340 dan saham SIMA merosot 3,85 persen ke posisi Rp 200.

Sebagian besar bursa saham Asia tertekan kecuali indeks saham Shanghai naik 1,61 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,12 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,22 persen. Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei susut 1,21 persen, indeks saham Singapura merosot 0,76 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,66 persen.