Sukses

Rencana Pertemuan Trump dan Kim Jong-un Kerek Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia menguat ditopang sejumlah sentimen di AS

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia melanjutkan penguatan di pembukaan perdagangan jelang akhir pekan ini. Tiga indeks utama naik terdorong sentimen penandatanganan aturan tarif impor Amerika Serikat (AS) dan rencana Presiden Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Mengutip CNBC, Jumat (9/3/2018), bursa saham Asia berada di zona hijau terseret penguatan wall street. Penopangnya penerapan tarif impor baja dan aluminium oleh AS, sementara investor masih menunggu keputusan suku bunga acuan dari Bank Sentral Jepang.

Indeks saham Nikkei Jepang tercatat mendaki 1,19 persen. Hampir seluruh sektor saham naik, kecuali sektor saham industri besi dan baja yang berada di zona merah.

Sementara itu, indeks saham Kospi Korea Selatan menguat 0,66 persen. Saham perusahaan atau produsen baja jeblok, seperti Posco dan Hyundai Steel masing-masing turun 1,54 persen dan 1,15 persen. Sementara saham manufaktur diperdagangkan meningkat.

Indeks saham S&P/ASX 200 Australia pun terkerek naik tipis sebesar 0,28 persen. Pengembang properti China Vanke, dan produsen fesyen mewah Prada akan mengumumkan laporan keuangan pada hari ini.

Sentimen lainnya yang mendongkrak penguatan bursa saham Asia, yaitu rencana pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un.

Pertemuan ini menyusul surat yang telah dikirimkan Utusan Korea Selatan dari Kim Jong-un untuk Trump.

Setelah menyampaikan surat di Gedung Putih, Kepala Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan, Chung Eui Yong mengatakan kepada media bahwa Donald Trump akan bertemu Kim Jong-un pada Mei ini.

 

2 dari 2 halaman

Aturan Tarif Impor Baja dan Aluminium Diteken

Donald Trump menandatangani aturan pengenaan tarif impor baja sebesar 25 persen dan 10 persen untuk aluminium, kecuali bagi Kanada dan Meksiko. Tarif akan berlaku dalam 15 hari.

Sebelum tarif ini diteken, penasehat Trump, Gary Cohn mengundurkan diri dari jabatannya.

Di sisi lain, Bank Sentral Eropa (ECB) mengurangi pelonggaran moneter, dan mengisyaratkan akan bergerak menuju normalisasi kebijakan moneter.

Di pasar uang, indeks dolar terhadap mata uang utama diperdagangkan menguat di level 90.179. Kurs Euro terhadap dolar AS melemah ke level 1,2304. Sementara kurs Yen di posisi 106,40 per dolar AS.

Bank Sentral Jepang akan memutuskan terkait suku bunga acuannya. Sebagian besar ekonom memperkirakan Bank of Japan (BoJ) akan mempertahankan suku bunga acuan di 2018.