Liputan6.com, Jakarta - Proyek infrastruktur yang dikerjakan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) kembali menimbulkan kecelakaan kerja pada Minggu 18 Maret 2018.
Besi hollow jatuh dari lantai 10 proyek rumah susun atau Rusun pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan. PT Waskita Karya Tbk pun sudah sampaikan permintaan maaf dan duka mendalam kepada keluarga korban atas terjadinya kecelakaan kerja di proyek Rusun Pasar Rumput.
Lalu bagaimana dampaknya terhadap pergerakan harga saham PT Waskita Karya Tbk pada awal pekan ini?
Advertisement
Berdasarkan data RTI, Senin (19/3/2018), harga saham PT Waskita Karya Tbk melemah 40 poin ke posisi Rp 2.500 pada pembukaan perdagangan saham. Pada penutupan perdagangan Jumat 16 Maret 2017, harga saham PT Waskta Karya Tbk di posisi Rp 2.540 per saham.
Baca Juga
Selama sesi pertama, harga saham PT Waskita Karya Tbk cenderung berada di zona merah. Harga saham emiten konstruksi berkode WSKT ini sempat di level tertinggi Rp 2.550 per saham dan terendah Rp 2.480 per saham.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 896 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 11 miliar. Pada pukul 11.11 waktu JATS, harga saham saham PT Waskita Karya Tbk stagnan di posisi Rp 2.540 per saham.
Pergerakan harga saham PT Waskita Karya Tbk cenderung melemah itu terjadi saat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi. IHSG naik tipis 0,01 persen ke posisi 6.305.
Sepanjang tahun berjalan 2018, saham PT Waskita Karya Tbk mampu catatkan kinerja positif. Harga saham WSKT naik 14,93 persen ke posisi Rp 2.540 pada Jumat pekan lalu. Namun sepanjang Maret 2018, saham PT Waskita Karya Tbk melemah 12,71 persen.
"Beberapa faktor mengenai kecelakaan kerja sepertinya (jadi sentimen negatif-red)," ujar Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.
Akan tetapi, menurut William, tekanan terhadap saham PT Waskita Karya Tbk hanya sementara saja.
Kecelakaan kerja yang  terjadi Rusun Pasar Rumput menambah daftar kecelakaan proyek infrastruktur yang dikerjakan PT Waskita Karya Tbk.
Sebelumnya, kecelakaan kerja sempat terjadi dalam proyek light rail transit (LRT) Palembang pada 4 Agustus 2017. Kemudian jembatan proyek pembangunan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi pada 22 September 2017. Tak lama kemudian, girder proyek pembangunan jalan tol Pasuruan-Probolinggo roboh pada 29 Oktober 2017.
Menjelang akhir tahun, 30 Desember 2017, girder proyek pembangunan jalan tol Pemalang-Batang turut jatuh. Kemudian pada 20 Februari 2018, tiang girder di pengerjaan proyek jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu roboh.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Â
Waskita Karya Minta Maaf
Kecelakaan kerja pada proyek pembangunan infrastruktur kembali terjadi. Kali ini, sebuah besi hollow jatuh dari lantai 10 proyek Rumah Susun atau Rusun Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan hari ini (. Satu orang tewas dalam peristiwa tersebut.
Kontraktor proyek Rusun, PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyampaikan permintaan maaf dan duka yang mendalam kepada keluarga korban atas kejadian jatuhnya besi hollow 4x4 cm pada Minggu ini pada proyek Rusun Pasar Rumput.Â
"Saat ini kami membantu proses pemakaman korban atas nama Tarmina di Menteng Pulo Jakarta setelah sebelumnya ditangani di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, Jakarta," kata Kepala Divisi IÂ Waskita Karya, IGN Joko Herwanto dalam keterangan resminya di Jakarta, hari ini.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut juga terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait melakukan investigasi atas penyebab jatuhnya besi hollow tersebut.
"Atas kejadian tersebut, kami menghentikan sementara seluruh kegiatan pembangunan atas proyek Rusun Pasar Rumput," tegas Joko.
Hal ini, kata dia, dilakukan manajemen untuk mengevaluasi dan investigasi menyeluruh serta mengetahui perbaikan yang perlu dilakukan.
“Kami memutuskan untuk melakukan pemberhentian sementara (proyek pembangunan Rusun Pasar Rumput) agar segera bisa evaluasi dan pembenahan," tandas Joko.
Â
Â
Advertisement