Sukses

Aksi Jual Investor Asing Rp 1 Triliun, IHSG Tergelincir 15,38 Poin

Sembilan sektor saham melemah mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan ke zona merah pada Senin 19 Maret 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan melemah di awal pekan ini. Aksi jual investor asing masih berlanjut.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (19/3/2018), IHSG melemah 15,38 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.289,57. Indeks saham LQ45 melemah 0,11 persen ke posisi 1.036,11. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 195 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 152 saham menguat dan 129 saham diam di tempat. Pada awal pekan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.319,65 dan terendah 6.277,75.

Transaksi perdagangan saham juga cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 344.908 kali dengan volume perdagangan 10,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,2 triliun. Investor asing lepas Rp 1,06 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.760.

Sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham keuangan naik 0,39 persen. Sektor saham aneka industri melemah 2,11 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur melemah 0,81 persen dan sektor saham industri dasar tergelincir 0,60 persen.

Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham TAXI naik 34,71 persen ke posisi Rp 163 per saham, saham PSSI menguat 34,55 persen ke posisi Rp 222 per saham, dan saham BKDP melonjak 34,09 persen ke posisi Rp 118 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan adalah saham DUTI tergelincir 18,52 persen ke posisi Rp 4.400, saham JMAS merosot 18,48 persen ke posisi Rp 750 dan saham IMAS turun 12,32 persen ke posisi Rp 1.210 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,04 persen, indeks saham Shanghai melonjak 0,29 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 3,88 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,76 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,90 persen dan indeks saham Singapura turun 0,39 persen.

IHSG lebih ke konsolidasi sembari uji level support. Rilis data ekonomi dan penjualan mobil juga warnai (IHSG-red),” ujar Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.

 

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat di Awal Sesi

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini.  IHSG akan berada pada kisaran support di 6.250 dan resistence di 6.450.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Senin (19/3/2018), IHSG naik 10,38 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.315,33. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG tetap menguat 11,67 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.315,98.

Sementara indeks saham LQ45 menguat 0,34 persen ke posisi 1.037,63. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Ada sebanyak 111 saham menguat. Sedangkan 48 saham diam di tempat dan 74 saham melemah. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.319,65 dan terendah 6.303,84.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.722 kali dengan volume perdagangan saham 250 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 193 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 15 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat menguat ke posisi Rp 13.762.

Sektor saham yang menguat antara lain infrastruktur yang naik 0,89 persen, perkebunan menguat 0,36 persen dan industri dasar naik 0,11 persen.

Sektor saham yang tertekan antara lain aneka industri tergelincir 0,83 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur merosot 0,44 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,39 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham TAXI naik 33,88 persen ke posisi Rp 162 per saham, saham PSSI melonjak 12,73 persen ke posisi Rp 186, dan saham DYAN menanjak 13,64 persen ke posisi Rp 125 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham JMAS turun 9,24 persen ke posisi Rp 835, saham ERAA merosot 7,82 persen ke posisi Rp 1.120, dan saham BULL turun 7,19 persen ke posisi Rp 130 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: