Liputan6.com, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) mencetak pertumbuhan positif bahkan mencetak laba pada 2017.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/3/2018), PT Indika Energy Tbk mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$ 335,41 juta pada 2017. Perseroan mencatatkan rugi US$ 67,59 juta pada 2016.
Advertisement
Baca Juga
Pertumbuhan laba didorong pendapatan naik 41,73 persen menjadi US$ 1,09 miliar pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 775,23 juta. Beban pokok kontrak dan penjualan naik menjadi US$ 975,64 juta pada 2017. Hal itu membuat laba kotor tumbuh 38,57 persen menjadi US$ 122,91 juta.
Perseroan mencatatkan laba bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas tumbuh 129,01 persen menjadi US$ 138,18 juta pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 59,46 juta. Pendapatan investasi naik 78,63 persen menjadi US$ 8,98 juta. Beban keuangan naik menjadi US$ 76,89 juta dari periode 2016 sebesar US$ 60,42 juta.
Total liabilitas naik menjadi US$ 2,52 miliar pada 31 Desember 2017 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 1,06 miliar. Ekuitas PT Indika Energy Tbk naik menjadi US$ 1,11 miliar pada 2017. Perseroan kantongi kas US$ 622,04 juta pada 2017.
Â
Selanjutnya
Sebelumnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) akan menambah kepemilikan saham di Kideco menjadi 45 persen. Nilai investasi untuk menambah saham Kideco mencapai US$ 677,50 juta.
Mengutip prospektus singkat yang diterbitkan, Senin 25 September 2017, perseroan akan membeli saham Kideco dengan melalui Samtan dan Muji yang merupakan pemegang saham Kideco.
PT Indika Energy Tbk akan membeli sebanyak 101.139 saham milik Samtan di dalam Kideco. Jumlah saham itu sebesar 40 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor Kideco berdasarkan perjanjian jual beli saham. Sebelumnya, Samtan menggenggam 49 persen saham Kideco.
Selain itu, PT Indika Inti Corpindo (IIC) akan menambah kepemilikan sahamnya dalam Kideco dengan membeli sebanyak 12.517 saham milik Muji dalam Kideco. Jumlah saham itu lima persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Sebelumnya Muji memiliki lima persen saham Kideco.
Total pembelian saham itu sebesar US$ 677,50 juta atau 85,44 persen dari ekuitas konsolidasi perseroan per 30 Juni 2017 yaitu US$ 792,50 juta.
Perseroan menyatakan, transaksi pembelian saham itu akan memberikan nilai tambah strategis terhadap Perseroan. Transaksi itu akan perkuat posisi Perseroan sebagai perusahan energi terintegrasi dengan portofolio bisnis Perseroan mencakup sektor sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur energi. Selain itu juga akan menambah nilai ekuitas dan portofolio investasi sehingga meningkatkan pendapatan di sektor pertambangan batu bara.
Sebelumnya, Kideco merupakan perusahaan pertambangan batu bara terbesar ketiga di Indonesia. Kideco memiliki wilayah pertambahan di Kalimantan Timur. Para pelanggan Kideco mencakup pelanggan nasional dan internasional yang mencakup perusahaan pembangkit listrik besar yang beroperasi lebih dari 10 negara.
Untuk membeli saham itu, perseroan akan menerbitkan surat utang dengan nilai maksimum US$ 600 juta atau 75,67 persen dari ekuitas konsolidasi perseroan. Surat utang itu akan dicatatkan di bursa saham Singapura.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Â
Advertisement