Sukses

10 Bank dengan Aset Terbesar di Indonesia pada 2017

Kinerja keuangan bank cukup positif sepanjang 2017. Lalu bank mana saja bukukan aset terbesar di Indonesia?

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja sejumlah bank cukup positif sepanjang 2017. Ini ditunjukkan dari pertumbuhan aset bank yang didorong pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK).

Bank Indonesia (BI) menyatakan pertumbuhan kredit bank sepanjang 2017 sebesar 8,1 persen (year on year/yoy). Pertumbuhan kredit itu naik dibandingkan periode 2016 sebesar 7,8 persen.

Lalu bank mana saja catatkan aset terbesar sepanjang 2017?

Melihat hasil laporan keuangan 2017 yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Rabu (21/3/2018), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan aset bank terbesar. Aset BRI mencapai Rp 1.126 triliun pada 2017 atau tumbuh 12,26 persen. Pada 2016, aset BRI sekitar Rp 1.003,64 triliun.

BRI mencetak pertumbuhan laba bersih 10,69 persen menjadi Rp 28,99 triliun sepanjang 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 26,19 triliun. Pendapatan naik 11,59 persen menjadi Rp 73 triliun. Melihat kondisi itu, laba per saham BRI naik menjadi 237,22 pada 2017.

Kemudian disusul PT Bank Mandiri Tbk membukukan aset naik 8,28 persen menjadi Rp 1.124 triliun pada 2017 dari periode 2016 sebesar Rp 1.038 triliun. Pertumbuhan aset itu juga didorong dari penyaluran kredit naik 10,2 persen menjadi Rp 729,5 triliun pada 2017.

Pada posisi ketiga, aset terbesar bank dipegang BCA. Emiten bank berkode BBCA ini membukukan aset Rp 750,31 triliun atau naik 10,94 persen pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 676,73 triliun. Laba bersih tumbuh 13,03 persen menjadi Rp 23,32 triliun pada 2017. Pendapatan naik 11,53 persen menjadi Rp 56,98 triliun. Laba bersih per saham naik menjadi 94,5 pada 2017.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan aset bank terbesar keempat di Indonesia pada 2017. Aset BNI tumbuh 17,62 persen menjadi Rp 709,33 triliun pada 2017 dari periode 2016 sebesar Rp 603,03 triliun. Pertumbuhan aset BNI termasuk salah satu tertinggi ketimbang bank dengan aset terbesar lainnya pada 2017.

Manajemen BNI menyatakan, kalau aset BNI tembus Rp 709,3 triliun terjadi untuk pertama kali. Hal itu juga didorong dari perolehan dana pihak ketiga (DPK) Rp 516,1 triliun atau tumbuh 18,5 persen. Total kredit tumbuh 12,2 persen menjadi Rp 441,31 triliun pada 2017.

Di posisi lima untuk bank dengan aset terbesar pada 2017 dipegang PT CIMB Niaga Tbk (BNGA). Bank CIMB Niaga membukukan aset Rp 266,30 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 241,57 triliun. Aset Bank CIMB Niaga tumbuh 10,37 persen pada 2017.

PT CIMB Niaga Tbk meraup laba bersih Rp 2,97 triliun pada 2017 dari periode 2016 sebesar Rp 2,08 triliun. Pendapatan naik tipis 2,55 persen menjadi Rp 12,4 triliun pada 2017. Laba bersih per saham tumbuh menjadi 118,50 pada 2017 dari periode 2016 sebesar 82,83.

Lima bank dengan aset terbesar itu memang masih jauh dibandingkan aset bank di Asia Tenggara. Aset bank terbesar di ASEAN masih dipegang DBS Grup Holdings. Kemudian disusul OCBC Corp, UOB, dan Malayan Banking.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan,agar aset bank makin besar perlu didorong penyaluran kredit. Selain itu juga memperluas dan meningkatkan jaringan pelayanan di pasar yang sangat berpotensi serta dapat dikembangkan sehingga membutuhkan kehadiran bank.

“Yang paling penting juga mengembangkan dan menciptakan sistem digitalisasi perbankan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Kemudian PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membukukan aset Rp 261,36 triliun pada 2017 atau tumbuh 22,02 persen. Aset BTN pada 2016 sebesar Rp 214,16 triliun.

Kenaikan aset didorong dari pertumbuhan kredit 21,01 persen dari Rp 164,44 triliun pada Desember 2016 menjadi Rp 198,99 triliun pada Desember 2017. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 20,45 persen menjadi Rp 192,95 triliun pada 2017.

Di posisi tujuh, Bank Panin membukukan aset terbesar mencapai Rp 213,54 triliun pada 2017. Aset tersebut tumbuh 7,03 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 199,17 triliun. Akan tetapi, perseroan membukukan laba turun menjadi Rp 2 triliun dari periode 2016 sebesar Rp 2,51 triliun. Laba tersebut merosot 20,23 persen. Pendapatan naik tipis menjadi Rp 8,63 triliun.

PT Bank Danamon Tbk (BDMN) mencatat aset Rp 178,25 triliun pada 2017. Aset itu tumbuh 2,29 persen dari periode 2016 sebesar Rp 174,43 triliun. Laba perseroan tumbuh 37,04 persen menjadi Rp 3,82 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,79 triliun. Pendapatan tercatat mencapai Rp 19,76 triliun pada 2017.

Kemudian PT Bank Internasional Tbk (BNII) mencetak aset Rp 173,25 triliun pada 2017. Aset itu naik 4,21 persen dari periode 2016 sebesar Rp 166,67 triliun.

Pada posisi 10, PT Bank OCBC NISP Tbk meraup aset Rp 153,77 triliun pada 2017. Aset tersebut tumbuh 10,86 persen dari periode 2016 Rp 138,19 triliun. Pertumbuhan aset tersebut didukung dari dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10 persen menjadi Rp 113,4 triliun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: