Sukses

Rupiah di Posisi 13.735 per Dolar AS, IHSG Menanjak 19,14 Poin

Investor asing beli saham dan sebagian besar sektor saham menghijau mampu mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu lanjutkan penguatan pada awal perdagangan saham. IHSG menguat mengikuti gerak bursa Asia.

Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis (22/3/2018), IHSG mendaki 19,14 poin atau 0,30 persen ke posisi 6.331,98. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menanjak 24,36 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.337,19. Indeks saham LQ45 menguat 0,49 persen ke posisi 1.043. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 140 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 20 saham melemah dan 79 saham tak bergerak. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.343,58 dan terendah 6.330,30.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 12.586 kali dengan volume perdagangan 331,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 240,4 miliar. Investor asing beli saham Rp 1,8 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.732.

Sembilan dari 10 sektor saham mampu menghijau. Sektor saham keuangan melemah 0,07 persen. Sektor saham aneka industri menanjak 1,18 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Sektor saham pertanian menguat 0,85 persen dan sektor saham manufaktur menanjak 0,63 persen.

Pada perdagangan Kamis pagi, saham-saham catatkan penguatan antara lain saham DWGL naik 22,83 persen ke posisi Rp 312 per saham, saham KOBX melonjak 21,10 persen ke posisi Rp 264 per saham, dan saham DSFI menanjak 20,28 persen ke posisi Rp 172 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham DYAN turun 5,71 persen ke posisi Rp 99, saham POLY merosot 5,05 persen ke posisi Rp 188 per saham, dan saham IBFN tergelincir 5 persen ke posisi Rp 76.

Bursa Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,36 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,62 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,66 persen.

Kemudian indeks saham Singapura  mendaki 0,03 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,62 persen. Indeks saham Shanghai melemah 0,24 persen.

Dalam laporan DBS menyebutkan, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil pertemuan dalam dua hari ini. Diperkirakan suku bunga acuan BI tetap 4,25 persen dan melihat langkah apa yang akan diambil BI dalam menyikapi kenaikan suku bunga acuan the Federal Reserve di Amerika Serikat.

 

 

 

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), berpotensi menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG dapat terjadi jika level support terjaga ditambah jelang rilis data suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijayamenuturkan, pola pergerakan IHSG masih diwarnai oleh jelang rilis data suku bunga acuan BI. Diperkirakan 7 days BI reverse repo rate tetap 4,25 persen. Selain itu, menurut William, peluang IHSG naik cukup besar level support tidak dijebol. 

"Hari ini IHSG berpotensi menguat. IHSG akan berada pada kisaran 6202 - 6389," kata dia dalam ulasannya, Kamis 22 Maret 2018.

Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG menunjukan potensi menguat. Namun penguatan terbilang terbatas. 

"Adanya potensi penguatan tapi namun terbatas pada pergerakan indeks saham Kamis pekan ini. IHSG berada pada kisaran resisten di 6.331 - 6.350," ujar dia. 

Analis PT Recapital Asset Management, Kiswoyo Adi menuturkan pola pergerakan IHSG akan berada pada level support di 6.250 dan Resisten di 6.400. 

Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Nafan Aji merekomendasikan saham PT Garuda Indonesia (GIAA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan juga PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Kiswoyo memilih saham PT Indah Kiat Pulp and Paper (INKP), PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC), dan  PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Â