Liputan6.com, New York - Pasar keuangan dan komoditas di Amerika Serikat (AS) termasuk bursa saham AS atau wall street libur memperingati Good Friday atau hari wafatnya Isa Al Amasih pada Jumat waktu setempat.
Sementara itu, sebagian besar bursa Eropa juga akan tutup pada awal pekan depan peringati hari Paskah. Pasar keuangan AS tutup pada Jumat 30 Maret waktu setempat. Bursa saham AS akan tutup hingga 2 April untuk peringati Paskah.
Libur panjang ini akan memberikan investor jeda sejenak usai alami pekan yang penuh volatilitas dan sentimen lainnya.Hal itu termasuk risiko perang dagang, pengenaan tarif impor barang AS, aksi bank sentral AS atau the Federal Reserve menaikkan suku bunga. Libur panjang ini juga mempersiapkan investor untuk hadapi musim laporan keuangan pada April.
Advertisement
Baca Juga
Pada hari libur Jumat Agung, bursa saham New York, Nasdaq dan CME Globex Futures termasuk bursa saham dan komoditas akan tutup. Demikian mengutip laman Marketwatch, Sabtu (31/3/2018).
Sementara itu, bursa saham Eropa juga akan tutup peringati libur Paskah mulai dari bursa saham Jerman, Prancis dan Inggris. Sementara di Asia, hanya bursa saham Jepang dan Taiwan yang buka. Pasar uang akan tetap buka meski volume akan rendah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wall Street Naik pada Perdagangan Kemarin
Sebelumnya, Wall Street melaju pada penutupan perdagangan Jumat (Kamis waktu setempat) yang merupakan hari perdagangan terakhir dari bulan Maret. Sektor teknologi menjadi menahan dari penurunan tajam yang terlihat dalam sesi terakhir.
Melansir laman CNBC, indeks Dow Jones naik 254,69 poin menjadi 24.103,11, dipicu saham Intel yang naik 5 persen. Sementara indeks S&P 500 menguat 1,4 persen menjadi 2.640,87, dipicu kenaikan saham teknologi sebesar 2,2 persen. Dan Nasdaq naik 1,6 persen menjadi 7.063,44.
Pada perdagangan kali ini, saham tansportasi menguat naik 2 persen, tetapi masih jauh di wilayah koreksi. Sementara saham Facebook naik 4,4 persen. Demikian pula saham Apple, Netflix dan Alphabet yang juga ditutup lebih tinggi. Saham Microsoft naik 2,1 persen setelah perusahaan mengumumkan reorganisasi besar-besaran.
Namun, sektor saham teknologi pada indeks S & P 500 lebih rendah 4 persen di bulan ini, setelah banyak berita negatif yang melanda beberapa perusahaan utama di sektor ini.
Pekan lalu misalnya, muncul laporan yang menuduh Cambridge Analytica, sebuah perusahaan analisis, telah mengumpulkan data dari 50 juta profil Facebook tanpa izin pengguna.
Usai muncul laporan itu, Facebook meminta maaf dan mencoba untuk memperbaiki masalah ini, seiring munculnya kekhawatiran terkait penggunaan data. Pada bulan ini, saham Facebook telah turun 10,4 persen.
.
Advertisement