Sukses

Inflasi Maret 0,2 Persen, IHSG Menguat 51,58 Poin

Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG0 terjadi di tengah aksi jual investor asing capai Rp 142 miliar di pasar reguler.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Senin pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (2/4/2018), IHSG naik 51,58 poin atau 0,83 persen ke posisi 6.240,57. Indeks saham LQ45 menguat 1,35 persen ke posisi 1.019,20. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 216 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 160 saham melemah dan 110 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.240,57 dan terendah 6.168,37.

Transaksi perdagangan saham tak terlalu ramai. Tercatat transaksi harian Rp 5,7 triliun. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 351.878 kali dengan volume perdagangan 7,6 miliar saham. Investor asing jual saham Rp 142 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.742.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian melemah 0,66 persen dan sektor saham industri dasar melemah 0,66 persen.

Sektor saham aneka industri naik 2,86 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menanjak 1,56 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 1,4 persen.

Saham-saham catatkan top gainers antara lain saham DYAN naik 34,07 persen ke posisi Rp 122, saham INDY melonjak 10,76 persen ke posisi Rp 3.910 per saham, dan saham INDX menanjak 10,71 persen ke posisi Rp 124 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BBYB turun 14,29 persen ke posisi Rp 312 per saham, saham EXCL merosot 3,57 persen ke posisi Rp 2.430 per saham, dan saham RALS tergelincir 2,96 persen ke posisi Rp 1.310 per saham.

Bursa Asia bervariasi. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,07 persen, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,31 persen, indeks saham Shanghai susut 0,18 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,29 persen.  Sedangkan indeks saham Singapura menguat 0,08 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, penguatan IHSG lebih didorong faktor stabilitas fundamental makro ekonomi dalam negeri. Ini didorong dari rilis data inflasi. Tercatat data inflasi 0,2 persen pada Maret 2018. Selain itu, kunjungan wisatawan juga meningkat.

Sedangkan faktor eksternal pengaruhi IHSG disebabkan stabilitas harga komoditas dunia. Hal ini terutama didorong kenaikan harga minyak.

“Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya aktivitas pengeboran minyak di AS, kemudian peran OPEC maupun Rusia dalam rangka jaga stabilitas harga minyak,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, ada tensi geopolitik di kawasan Timur Tengah terkait krisis nuklir di Iran dengan Amerika Serikat (AS0 akan terapkan saksi baru terhadap program nuklir Iran.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

 

 

 

 

 

 

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat di Awal Sesi

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan di awal April ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin 2 April 2018, IHSG naik 5,53 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.194,5. Pada pembukaan perdagangan saham, IHSG kembali naik 12,03 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.201,02.

Indeks saham LQ45 juga menguat tipis 0,11 persen ke posisi 1006,78. Sebagian besar indeks saham acuan menguat

Sebanyak 131 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara 32 saham melemah dan 86 saham di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.202,32 dan terendah 6.191,71.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.061 kali dengan volume perdagangan 113,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 130 miliar. Investor asing jual saham Rp 9,17 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.751.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham keuangan yang melemah 0,32 persen dan sektor industri dasar susut 0,19 persen serta perdagangan turun 0,15.

Adapun sektor saham yang menguat yakni tambang naik 0,79 persen, sektor saham barang konsumsi menanjak 0,60 persen, dan sektor saham konstruksi mendaki 0,60 persen.

Saham-saham catatkan penguatan pada awal sesi antara lain saham JSKY naik 24,67 persen ke posisi Rp 935, saham RODA melonjak 22,29 persen ke posisi Rp 428 per saham, dan saham OASA mendaki 17,07 persen ke posisi Rp 288.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham RBMS  susut 10,56 persen ke posisi Rp 254, saham SMRU merosot 7,06 persen ke posisi Rp 555, saham BBYB merosot 6,59 persen ke posisi Rp 340per saham.