Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berada di zona merah pada perdagangan Kamis (12/4/2018). Bursa Asia juga tertekan sehingga menyeret IHSG ke zona merah.
IHSG ditutup turun 50,13 poin atau 0,79 persen ke level 6.310,80. Sementara indeks saham LQ45 melemah 1,25 persen ke 1.033,96.
Sebanyak 219 saham berada di zona merah sehingga menekan gerak IHSG. Selain itu, 143 saham menguat dan 126 saham stagnan.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham hari ini mencapai 389.905 kali sebanyak 8,4 miliar saham. Sedangkan total nilai transaksi hariannya sebesar Rp 6,2 triliun.
Baca Juga
Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 750 miliar di seluruh pasar. Kurs rupiah sore ini berada di posisi Rp 13.768 per dolar Amerika Serikat (AS).
Melihat kinerja sektor saham, seluruh sektor tertekan. Pelemahan tertinggi dibukukan oleh sektor aneka industri dengan turun 2,30 persen dan disusul kemudian dengan sektor infrastruktur yang tertekan 1,61 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan antara lain CKRA naik 34,74 persen ke level Rp 128, MIRA dan MITI yang terkerek naik 34 persen ke level Rp 67.
Adapun saham-saham yang menahan laju IHSG karena terjadi pelemahan, yakni GHON yang harus tergelincir jauh 23,88 persen, saham TIFA ambrol 13,33 persen, dan saham TFCO dengan penurunan 11,56 persen.
Pelemahan IHSG hari ini terserek oleh regional dimana Nikkei Jepang susut 26,82 persen dan Hang Seng Hong Kong tercatat turun 66,43 persen.
Prediksi Analis Meleset
Sebelumnya, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya memperkirakan gerak IHSG akan bergerak positif karena ditopang oleh kondisi perekonomian.
Sementara itu, Analis PT Binaarta Sekuritas, Reza Priyambada memproyeksikan gerak IHSG berpeluang menguat pada perdagangan saham hari ini.
Sementara itu, Analis dari Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengungkapkan, IHSG berpotensi dalam koreksi wajar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement