Sukses

BTPN Syariah Jadi Pendatang Baru di Pasar Modal RI

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN) akan mencatatkan saham di papan utama pada Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN) atau BTPN Syariah akan mencatatkan saham di papan utama pada perdagangan saham Selasa (8/5/2018).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Selasa pekan ini, perseroan mencatatkan saham dengan kode BTPS. Perseroan merupakan emiten ke-10 yang mencatatkan saham pada 2018. Jumlah saham yang dicatat mencapai 7,62 miliar saham.

Saham itu antara lain saham pendiri 6,85 miliar saham, penawaran umum termasuk employee stock allocation (ESA) sebesar 770,37 juta saham.

Jumlah saham pendiri tidak dicatatkan 77,03 juta saham yang dimiliki oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN). Perseroan mengalokasikan jumlah saham untuk ESA maksimum sebesar 0,35 persen dari jumlah saham penawaran umum atau sekitar 2,68 juta saham. Apabila terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian oleh karyawan, sisa saham itu akan ditawarkan kepada masyarakat.

BTPN Syariah menawarkan harga saham perdana Rp 975 per saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah dana diraup dari hasil penawaran saham perdana ke publik Rp 751,11 miliar.

 

2 dari 2 halaman

Charnic Capital Catatkan Saham

Sebelumnya, PT Charnic Capital Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, jasa dan investasi, resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 2 Mei 2018.

Charnic Capital merupakan perusahaan kesembilan yang melantai pada tahun ini atau ke-573 di BEI. Dikutip dari RTI, 2 Mei 2018 pukul 09.14, pada pencatatan perdana ini saham Inprase melejit 70 persen atau sebanyak 130 poin ke level Rp 340. Frekuensi perdagangan pada pagi ini 85 kali dengan volume mencapai 12 ribu dan dengan nilai transaksi Rp 434 juta.

Pada IPO kali ini, perseroan menawarkan harga saham perdana di Rp 200 per saham. Untuk total jumlah saham yang dilepas di Bursa Efek Indonesia mencapai 651,15 juta saham sehingga penerbitan saham baru tersebut setara 30,72 persen dari total saham beredar perseroan.

Penjamin emisi dalam penawaran saham perdana ini adalah PT Erdhika Elit Sekuritas.Dana yang diperoleh Perseroan dari Penawaran Umum Saham ini sebesar 60 persen akan digunakan untuk kegiatan investasi di perusahaan publik melalui Bursa Efek Indonesia dan perusahaan non-publik.

Sedangkan 30 persen akan digunakan untuk menambah portofolio investasi properti dengan target akuisisi properti yang berada di SCBD Jakarta Selatan. Sedangkan 10 persen akan digunakan untuk modal kerja.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Â