Sukses

IHSG Bangkit Meski Dihantam Pelemahan Rupiah

IHSG mendaki 133,22 poin atau 2,31 persen ke level 5.907,938 pada penutupan perdagangan hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu melanjutkan penguatan pada penutupan perdagangan sore ini (9/5/2018). Penguatan IHSG ditopang kenaikan di hampir seluruh sektor saham, terutama sektor keuangan.

IHSG mendaki 133,22 poin atau 2,31 persen ke level 5.907,938 pada penutupan perdagangan hari ini. Sementara indeks LQ45 melaju kencang 3,67 persen ke posisi 954,292.

Sebanyak 226 saham mengalami penguatan, 185 saham melemah, dan 93 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan hari ini tercatat mencapai 432.392 kali dengan volume 8,9 miliar saham senilai Rp 8,7 triliun.

Investor asing masih melakukan penjualan di seluruh pasar sebesar Rp 318,92 miliar. Sedangkan kurs dolar AS diperdagangkan Rp 14.073.

Hampir seluruh sektor saham menghijau, kecuali sektor pertanian yang tergelincir 1,33 persen. Penguatan tertinggi terjadi di sektor saham keuangan yang melesat 3,64 persen, dan diikuti sektor consumer goods dengan kenaikan 3,38 persen.

Adapun saham-saham yang menjulang tinggi mendorong penguatan IHSG, antara lain saham emiten ETWA meroket 34,92 persen, saham DFAM naik 25 persen, dan saham CSIS melonjak 24,78 persen.

Sementara saham-saham yang mengalami kejatuhan paling dalam, di antaranya saham FORZ sebesar 22,22 persen, saham TALF yang merosot tajam 15,26 persen, dan saham BMAS tersungkur 14,21 persen.

IHSG menguat di tengah pergerakan bursa saham Asia yang bervariasi. Indeks saham Hang Seng Hong Kong tercatat menguat 0,44 persen, Strait Times naik 0,15 persen, dan indeks saham Taiwan merangkak naik 0,11 persen.

Sementara indeks saham Kospi Korea Selatan justru melemah 0,24 persen, indeks saham Nikkei Jepang jeblok 0,44 persen, dan indeks saham Thailand terhempaas 0,23 persen, dan indeks saham Shanghai China turun 0,07 persen.

2 dari 2 halaman

HSG Mampu Meroket 2 Persen Jelang Penutupan Perdagangan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak perkasa hingga kembali tembus ke level tertinggi 5.900.Padahal awal sesi perdagangan, IHSG sempat melemah.

Berdasarkan data RTI, Rabu (9/10/2018) pukul 15.22 waktu JATS, IHSG naik 121,11 poin atau 2,1 persen ke posisi 5.894,86. Indeks saham LQ45 menanjak 3,47 persen ke posisi 952,75. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan saham jelang liburan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.901,47 dan terendah 5.716,64. Penguatan IHSGterjadi di tengah 206 saham melemah/ Sementara itu, 191 saham menguat dan 95 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 375.974 kali dengan volume perdagangan 8 miliar saham.Nilai transaksi harian saham Rp 7,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 340,57 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.087.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 1,85 persen. Sektor saham barang konsumsinaik 3,81 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur menanjak 2,9 persen dan sektor saham keuangan menguat 2,45 persen.

Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham BUDI naik 13,64 persen ke posisi Rp 125 per saham, saham WOOD menanjak 10,53 persen ke posisiRp 420 per saham, dan saham BBNI menanjak 8,87 persen ke posisi Rp 7.975 per saham. Saham-saham kapitalisasi besar pun cenderung menguat.Misalkan saham PGAS naik 6,67 persen, saham HMSP melonjak 6,18 persen, saham UNVR menguat 4,94 persen, dan saham TLKM mendaki 2,49 persen.

Sedangkan saham-saham melemah antara lain saham SSMS turun 6,8 persen ke posisi Rp 1.165 per saham, saham RBMS merosot 4,76 persenke posisi Rp 200 per saham, dan saham BWPT susut 4,35 persen ke posisi Rp 220 per saham.

Sebagian besar indeks saham acuan di bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,44 persen, indeks saham Singapura menguat0,33 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,11 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,44 persen, indekssaham Thailan tergelincir 0,06 persen dan indeks Shanghai susut 0,07 persen.