Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Senin pekan ini. Pelemahan IHSG salah satunya dipicu insiden ledakan bom gereja di Surabaya pada Minggu, 13 Mei 2018.
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkiraan IHSG di awal pekan akan cenderung diwarnai koreksi wajar menguji level 5.900 pada rentan pergerakan 5.900-6.000.
Advertisement
Baca Juga
"Menurut sejarahnya, kalau yang sudah-sudah sih pasti kena dampak (bom gereja di Surabaya-red) ya. Kekhawatiran pasti naik. Investor akan mengurangi investasi dan ekuitas berisiko tinggi," katanya kepada Liputan6.com, Senin (14/5/2018).
Senada dengan Lanjar Nafi, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji juga mengungkapkan IHSG berpeluang melemah pada pergerakan indeks saham.
"Terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan indeks saham. IHSG berada pada kisaran 5.865-6.068," ujarnya.
Namun begitu, ia menilai insiden ledakan yang terjadi di Kota Surabaya, Jawa Timur tersebut tidak berpengaruh pada IHSG serta kondisi investasi.
"Saya turut berduka atas kejadian tersebut, dan tentu kita mengharapkan bisa diusut tuntas oleh pihak yang berwenang. Namun, untuk IHSG tidak akan berpengaruh, pun juga berlaku dengan kondisi investasi ya. Semua masih berjalan secara normal. Jadi memang karena teknikal, kita sudah prediksikan melemah, bukan karna insiden ini," ungkap Nafan.
Sementara itu, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menuturkan IHSG berpotensi menguat. "Nilai tukar masih akan terus mewarnai pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpeluang naik," tuturnya.
"Dengan ini, IHSG berpotensi menguat dalam kisaran di 5.791 hingga 6.062," tandas dia.
Pilihan saham
Pilihan saham Untuk pilihan saham, Lanjar Nafi memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT dan Timah Tbk (TINS).
Nafan Aji merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT PP London Indonesia Sumatera Tbk (LSIP), dan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL).
Sedangkan William memilih saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), serta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM).
Advertisement