Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham sesi pertama Senin (14/5/2018). Akan tetapi, tekanan IHSG mulai berkurang.
Jelang penutupan sesi pertama, IHSG melemah 43,88 poin atau 0,73 persen ke posisi 5.912,95. Indeks saham LQ45 melemah 0,83 persen ke posisi 953,99. Seluruh indeks saham acuan tertekan.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.937,58 dan terendah 5.853,43. Sebanyak 251 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. 107 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 98 saham diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 187.557 kali dengan volume perdagangan 4,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,5 triliun. Investor asing beli saham di seluruh pasar Rp 168,57 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.981.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham aneka industri naik 0,22 persen. Sektor saham infrastruktur susut 1,61 persen, sektor saham pertanian melemah 1,61 persen dan sektor saham industri dasar tergelincir 1,33 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham BKSL naik 12,33 persen ke posisi Rp 164, saham ETWA mendaki 10,53 persen ke posisi Rp 126 per saham, dan saham BWPT menanjak 4,6 persen ke posisi Rp 182 per saham.
Sedangkan saham FORZ melemah 20,35 persen ke posisi Rp 450 per saham, saham RBMS melemah 4,62 persen ke posisi Rp 186 per saham dan saham AISA susut 3,7 persen ke posisi Rp 520 per saham.
Di bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,28 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,45 persen, indeks saham Thailand menguat 0,36 persen, indeks saham Shanghai naik 0,55 persen, indeks saham Taiwan menguat 0,99 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,14 persen dan indeks saham Singapura susut 0,32 persen.
“Jika dilihat dari data RTI, maka betul terjadi net buy asing,” ujar Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji saat dihubungi Liputan6.com.
IHSG Melemah Usai Ada Teror Bom Surabaya
Sebelumnya, aju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada pembukaan perdagangan pagi ini (14/5/2018). Hampir seluruh sektor saham kompak melemah tersengat sentimen teror bom Surabaya dan Sidoarjo kemarin pada 13 Mei 2018.
Pada pra-pembukaan perdagangan, IHSG melemah 23,37 poin atau 0,39 persen ke level 5.933,461. Begitu pun dengan indeks LQ45 turun 0,61 persen ke posisi 956,135.
Pelemahan berlanjut dan IHSG dibuka terkoreksi semakin dalam 0,47 persen atau 29,98 poin ke level 5.928,845. Indeks LQ45 pun merosot 0,64 persen ke posisi 955,863.
Sebanyak 108 saham merosot, 107 saham stagnan, dan 80 saham menguat. Total frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 20.484 kali dengan volume 466,4 miliar saham senilai Rp 417,6 miliar.
Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 33,53 miliar. Sedangkan dolar AS diperdagangkan pada posisi Rp 13.971.
Seluruh sektor saham nyaris jeblok, kecuali saham aneka industri yang menguat sendirian sebesar 0,39 persen. Penurunan tertinggi di sektor saham consumer goods sebesar 1,22 persen, disusul sektor manufaktur dengan pelemahan 0,88 persen.
Adapun saham-saham yang buntung pada perdagangan pagi ini, di antaranya BTEK yang anjlok 10,06 persen. Kemudian saham NRCA dan saham BSIM yang masing-masing terperosok 7,89 persen dan 7,20 persen.
Sementara, saham-saham yang justru untung, yakni saham ETWA dengan penguatan terbesar 24,56 persen. Selanjutnya saham CITA yang menanjak 14,29 persen, dan saham SQMI melesat 13,16 persen.
Di sisi lain, bursa saham Asia bergerak campuran. Indeks saham Hang Seng Hong Kong melesat 1,28 persen, indeks saham Nikkei Jepang menguat 0,18 persen, indeks saham Shanghai naik 0,34 persen, dan indeks sahan Taiwan menguat 0,76 persen.
Sedangkan indeks saham Strait Times Singapura tergelincir 0,35 persen, dan indeks saham Kospi Korea Selatan melemah 0,09 persen.
Advertisement