Liputan6.com, Jakarta - PT Medikaloka Hermina Tbk akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (16/5/2018). Perseroan menjadi emiten ke-14 yang catatkan saham sepanjang tahun berjalan 2018.
Perseroan mencatatkan saham dengan kode HEAL di papan utama BEI. Mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Perseroan melepas 351.380.800 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 publik. Harga saham perdana PT Medikaloka yang ditawarkan Rp 3.700 per saham. Jadi target dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 1,3 triliun.
Perseroan mencatatkan saham 2,97 miliar saham di BEI antara lain penawaran saham perdana 351,38 juta saham, mandatory exchangeable note sebesar 94,72 juta saham, dan saham pendiri 2,97 miliar. Kapitalisasi pasar saham terbentuk Rp 11 triliun.
Advertisement
Perseroan akan gunakan dana hasil IPO sekitar 25 persen untuk belanja modal pembukaan rumah sakit di Palembang, Samarinda, Padang dan lainnya.
Baca Juga
Kemudian sekitar 25 persen digunakan Medikaloka Investama untuk belanja modal yang dipakai untuk beli peralatan medis kesehatan. Lalu sekitar 38 persen untuk bayar utang ke PT Bank DBS Indonesia dan surat utang jangka pendek Medikaloka Hermina, dan 12 persen untuk biaya operasional.
Perseroan juga akan menerbitkan saham biasa dalam rangka melaksanakan konversi mandatory convertible note (MCN) senilai Rp 150 miliar (MCN Apollo)Â dengan jumlah 77,16 juta saham baru, konversi MCN senilai Rp 14,60 miliar (MCN Andira) sebesar 7,51 juta saham, dan konversi obligasi senilai Rp 20 miliar (obligasi SCK) sebesar 10,05 juta saham.
PT Medikaloka Hermina Tbk telah menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Perseroan akan melaksanakan program kepemilikan saham oleh karyawan Perseroan melalui Employee Stock Allocation dengan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 0,5692 persen dari jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Saham Perdana ini atau sebesar 2.000.000 (dua juta) saham kepada karyawannya. Hargapelaksanaan saham ESA akan sama dengan Harga Penawaran Umum Perdana Saham.
Perseroan akan menerbitkan opsi Saham untuk program MESOP sebanyak-banyaknya 3 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham ini atau sebanyak-banyaknya sejumlah 89.190.000 saham.
Â
Pengelola RS Hermina Lepas Saham ke Publik
Sebelumnya, PT Medikaloka Hermina Tbk yang mengelola RS Hermina aan menawarkan saham perdana sebanyak-banyaknya 351,38 juta saham yang merupakan saham biasa. Jumlah saham itu setara 11,82 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100.
Selain itu, perseroan juga akan melaksanakan konversi mandatory convertible note (MCN)senilai Rp 150 miliar (MCN Apollo) sebesar 77,16 juta saham baru, konversi MCN senilai Rp 14,60 miliar (MCN Andira) sebesar 7,51 juta saham, dan konversi obligasi senilai Rp 20 miliar (obligasi SCK) sebesar 10,05 juta saham.
Adapun saham baru yang ditawarkan dalam IPO ini dan seluruh saham yang diterbitkan dalam rangka pelaksanaan konversi MCN Apollo, Andira dan obligasi SCK merupakan saham baru yang berasal dari portepel perusahan. Dalam pelaksanaan konversi itu, perseroan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dengan saham biasa atas pembagian dividen, pembagian saham bonus, hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), dan lainnya.
Dana hasil IPO antara lain digunakan sekitar 25 persen untuk entitas anak usaha yaitu Medikaloka Jakabaring, Medikalola Samarinda, Medikaloka Padang, dan lainnya untuk belanja modal atas pembukaan rumah sakit baru.
Kemudian 25 persen untuk Medikaloka Investama yang digunakan untuk belanja modal pembelian perlengkapan medis, sekitar 25 persen untuk melunasi utang perseroan kepada PT Bank DBS Indonesia dan medium term notes I Medikaloka Hermina Tahun 2017, dan sisanya untuk kebutuhan operasional.
Untuk melaksanakan IPO, perseroan menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Selain IPO, beberapa pemegang saham perseroan juga akan menjual sebagian sahamnya dalam perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 6,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Adapun pelepasan saham oleh pemegang saham tersebut merupakan penawaran terbatas dan bukan penawaran umum pemegang saham.
Perseroan juga akan melaksanakan program kepemilikan saham oleh karyawan perseroan melalui employee stock allocation dengan alokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 0,5692 persen dari jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO atau sebanyak-banyaknya dua juta saham kepada karyawannya.
Perseroan juga akan menerbitkan opsi saham untuk program MESOP sebanyak-banyaknya tiga persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan usai IPO.
Jadwal IPO antara lain masa penawaran awal pada 18-26 April 2018. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan pada 7 Mei 2018, perkiraan masa penawaran umum pada 9-11 Mei 2018, penjatahan pada 14 Mei 2018. Sedangkan distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan pada 15 Mei 2018. Pencatatan saham di BEI pada 16 Mei 2018.
Â
Advertisement