Sukses

Awali Pekan, IHSG Tertekan ke 5.769,55

Gerak IHSG tertekan pada pembukaan perdagangan di Senin pagi ini, sedangkan para analis memperkirakan bursa saham bakal menghijau.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada pembukaan perdagangan Senin pagi ini. Gerak IHSG pada pagi ini berseberangan dengan prediksi beberapa analis.

Pada pra pembukaan perdagangan Senin (21/5/2018), IHSG berada di zona merah dengan turun 0,07 persen atau 4,068 poin ke level 5.779,42. Indeks saham LQ45 juga turun 0,11 persen ke level 917,86.

Pelemahan berlanjut pada pembukaan pukul 09.00, IHSG turun 15,20 poin atau 0,26 persen ke level 5.769,55. Sementara indeks LQ45 tertekan 0,53 persen ke posisi 914,86.

Sebanyak 100 saham tercatat menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. terdapat 111 saham stagnan, dan 62 saham melemah sehingga menekan indeks. Total frekuensi perdagangan saham pagi ini sebanyak 15.542 kali dengan volume 284,9 miliar senilai Rp 352,7 miliar.

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 86 miliar. Kurs dolar AS diperdagangkan pada posisi Rp 14.175.

Sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham aneka industri memimpin kenaikan dengan menguat 0,93 persen. Disusul sektor saham perkebunan melaju 0,58 persen.

Sedangkan saham keuangan dan infrastruktur justru terkoreksi masing-masing 1,50 persen dan 0,96 persen.

Adapun saham-saham yang menyokong penguatan IHSG, antara lain saham MITI yang lompat 19,05 persen. Di belakangnya saham FORZ dengan kenaikan 14,97 persen, dan saham TRIL menguat 14,29 persen.

Sedangkan saham-saham yang justru membebani IHSG yakni saham BBRI dengan pelemahan 5,44 persen, diikuti saham EXCL tergelincir 5,44 persen, dan saham PBSA terkoreksi 4,05 persen.

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya memprediksi IHSG berpotensi menguat. Laporan kinerja emiten kuartal I-2018 menunjukan sinyal positif pada pardagangan saham.

"Kondisi fundamental perekonomian serta laporan kinerja emiten kuartal I, dan emiten baru yang banyak melakukan IPO (Innitial Public Offering/IPO) hingga saat ini menunjukan pertumbuhan perekonomian dan pasar modal masih menjanjikan," tuturnya di Jakarta, hari ini.

Faktor lain yang mempengaruhi laju IHSG, diakui William, kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) saat ini.

"Hari ini, IHSG berpotensi menguat. IHSG akan berada pada kisaran 5.721-6.002," ujarnya.

Sementara Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memproyeksikan IHSG mengalami penguatan. Namun kenaikan IHSG cenderung tipis.

"Diperkirakan IHSG akan mencoba menguat pada perdagangan awal pekan. Rentan pergerakan IHSG yaitu 5.738-5.845," kata dia.

Sebaliknya, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji justru memperkirakan, IHSG melemah. Pola downward bar mengindikasikan pelemahan lanjutan.

"IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan. IHSG akan berada pada level 5.743-5.863," ungkap Nafan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: