Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah. Nilai tukar rupiah sempat tembus 14.200 per dolar Amerika Serikat bayangi IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Senin (21/5/2018), IHSG melemah 41,73 poin atau 0,72 persen ke posisi 5.741,57. Indeks saham LQ45 susut 1,13 persen ke posisi 908,50. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada sesi I, IHSG berada di posisi tertinggi 5.786,39 dan terendah 5.719,47. Sebanyak 210 saham melemah sehingga menekan IHSG. 135 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 124 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 207.823 kali dengan volume perdagangan 4,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 429,52 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.190.
Baca Juga
Sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham pertanian naik 2,48 persen dan sektor saham tambang menguat 0,91 persen. Diikuti sektor saham aneka industri naik 0,64 persen.
Sementara itu, sektor saham keuangan tergelincir 1,61 persen, sektor saham infrastruktur susut 1,26 persen, dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,74 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham MITI naik 10,71 persen ke posisi Rp 93, saham ERAA melonjak 9,77 persen ke posisi Rp 2.360 per saham, dan saham TRIL mendaki 9,09 persen ke posisi Rp 84 per saham.
Sedangka saham-saham yang tertekan antara lain saham BBRI merosot 4,42 persen ke posisi Rp 2.810 per saham, saham IIKP tergelincir 3,24 persen ke posisi Rp 179 per saham, dan saham PRIM merosot 3,07 persen ke posisi Rp 790 per saham.
Sebagian besar bursa saham Asia pun menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,1 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,31 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,39 persen.
Selain itu, indeks saham Thailand naik 0,60 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,65 persen, indeks saham Singapura menguat 0,77 persen dan indeks saham Taiwan naik 1,25 persen.
Â
IHSG Merosot pada Awal Sesi
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada pembukaan perdagangan Senin pagi ini. Gerak IHSG pada pagi ini berseberangan dengan prediksi beberapa analis.
Pada pra pembukaan perdagangan Senin (21/5/2018), IHSG berada di zona merah dengan turun 0,07 persen atau 4,068 poin ke level 5.779,42. Indeks saham LQ45 juga turun 0,11 persen ke level 917,86.
Pelemahan berlanjut pada pembukaan pukul 09.00, IHSG turun 15,20 poin atau 0,26 persen ke level 5.769,55. Sementara indeks LQ45 tertekan 0,53 persen ke posisi 914,86.
Sebanyak 100 saham tercatat menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. terdapat 111 saham stagnan, dan 62 saham melemah sehingga menekan indeks. Total frekuensi perdagangan saham pagi ini sebanyak 15.542 kali dengan volume 284,9 miliar senilai Rp 352,7 miliar.
Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 86 miliar. Kurs dolar AS diperdagangkan pada posisi Rp 14.175.
Sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham aneka industri memimpin kenaikan dengan menguat 0,93 persen. Disusul sektor saham perkebunan melaju 0,58 persen.
Sedangkan saham keuangan dan infrastruktur justru terkoreksi masing-masing 1,50 persen dan 0,96 persen.
Adapun saham-saham yang menyokong penguatan IHSG, antara lain saham MITI yang lompat 19,05 persen. Di belakangnya saham FORZ dengan kenaikan 14,97 persen, dan saham TRIL menguat 14,29 persen.
Sedangkan saham-saham yang justru membebani IHSG yakni saham BBRI dengan pelemahan 5,44 persen, diikuti saham EXCL tergelincir 5,44 persen, dan saham PBSA terkoreksi 4,05 persen.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement