Sukses

Incar Dana Segar, Bumi Serpong Damai Terbitkan 10 Persen Saham

PT Bumi Serpong Damai Tbk akan gunakan dana hasil penerbitan saham baru lewat private placement untuk pengembangan usaha perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), perusahaan properti akan melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau private placement dengan menerbitkan 10 persen saham dari modal disetor perseroan. Jumlah saham diterbitkan maksium 1,92 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Selasa (22/5/2018), harga pelaksanaan private placement sebesar Rp 1.698 per saham. Jadi dana yang diperoleh dari hasil private placement sekitar Rp 3,26 triliun.

Perseroan mengembangkan kegiatan usaha sehingga perlu perkuat struktur modal dan menambah likuiditas saham. Oleh karena itu, perseroan menerbitkan 10 persen saham dari modal disetor dalam jangka waktu dua tahun.

Perseroan akan menggunakan dana hasil private placement untuk pembelian tanah, pengembangan proyek, infrastruktur, juga sebagai cadangan dana operasional perseroan. Dana hasil private placement itu akan digunakan untuk entitas anak usaha perseroan. Perseroan akan mengalirkan dana melalui bentuk penyertaan modal ke entitas anak usaha.

Untuk menggelar aksi korporasi tersebut, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Juni 2018.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa 22 Mei 2018, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk naik tipis 0,32 persen ke posisi Rp 1.565 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sektiar 2.170 kali dengan nilai transaksi Rp 9,5 miliar.

 

2 dari 2 halaman

Rupiah Menguat Topang IHSG

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Sektor saham aneka industri menguat tajam dan rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menopang IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa 22 Mei 2018, IHSG menguat 17,26 poin atau 0,30 persen ke posisi 5.751,11. Indeks saham LQ45 menanjak 0,54 persen ke posisi 911,84. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.813,42 dan terendah 5.751,11. Sebanyak 197 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 181 saham menguat jadi mendorong IHSG ke zona hijau. 113 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 400.829 kali dengan volume perdagangan 11,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun. Investor asing jual saham Rp 367,60 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.131.

Sebagian besar sektor saham industri menguat kecuali sektor saham pertanian melemah 0,46 persen, sektor saham tambang susut 1,13 persen, dan sektor saham keuangan turun 0,38 persen. Sektor saham aneka industri naik 5,12 persen, dan catatkan penguatan terbesar di antara sektor saham lainnya.

Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham MITI naik 34,65 persen ke posisi Rp 136 per saham, saham FREN melonjak 20 persen ke posisi Rp 132 per saham, dan saham ASII mendaki 6,51 persen ke posisi Rp 6.950 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TAXI melemah 6,35 persen ke posisi Rp 118 per saham, saham IKAI susut 5,83 persen ke posisi Rp 420 per saham, dan saham ANTM tergelincir 3,98 persen ke posisi Rp 845 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Shanghai naik 0,02 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,18 persen, indeks saham Thailand susut 0,41 persen, indeks saham Singapura merosot 0,24 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,25 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Â