Sukses

IHSG Diprediksi Melemah Pasca-Suku Bunga BI Naik, Cermati 18 Saham Ini

IHSG berpeluang melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini meskipun suku bunga acuan BI sudah naik lagi 25 basis poin.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang terkoreksi pada perdagangan saham Kamis ini (31/5/2018). Meskipun begitu, pelemahan IHSG masih terbilang wajar.

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji meramalkan IHSG berpotensi melemah. Menurutnya, IHSG berpotensi menuju ke area level support.

"Hari ini IHSG cenderung berpeluang koreksi wajar. Kira-kira kisarannya berada di 5.942 hingga 6.130," tutur dia dalam analisisnya, Kamis (31/5/2018).

Sementara Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengatakan hal yang sama. Ia memprediksi IHSG akan melanjutkan pelemahan hari ini.

"Mengakhiri bulan kelima di 2018, kondisi pergerakan IHSG masih terlihat sedang berusaha untuk dapat menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik," ujarnya.

Namun, kata William, fundamental ekonomi Indonesia diprediksi mampu untuk menopang IHSG dalam beberapa waktu mendatang. Tak hanya itu, pasca-rilis data ekonomi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) diharapkan dapat memberikan sentimen terhadap IHSG.

Senada, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi meramalkan IHSG berpeluang melemah. Rentan pergerakan IHSG akan berada di 5.958-6.138.

"IHSG akan berada pada level support neckline double bottom di kisaran level 6.000," tegasnya.

Untuk diketahui, Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, Dewan Gubernur memutuskan untuk menaikkan BI 7-days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps juga menjadi 5,50 persen.

"Keputusan (suku bunga BI) ini berlaku efektif besok, yaitu 31 Mei 2018," jelas dia.

 

2 dari 2 halaman

Saham Pilihan

Untuk saham pilihan, Nafan Aji merekomendasikan saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN).

Sedangkan William memilih saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), serta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Dia juga merekomendasikan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Sementara itu, Lanjar Nafi memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Adaro Energi Tbk (ADRO), serta PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).