Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) menjual saham PT Astra Sedaya Finance 237.609.990 saham kepada PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Astra Sedaya Multi Investama pada 25 Mei 2018.
Jumlah saham itu setara 25 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT Astra Sedaya Finance. Nilai transaksi penjualan saham sebesar Rp 2,80 triliun.
Penjualan saham tersebut antara lain 178.207.492 saham senilai Rp 2,10 triliun kepada PT Astra International Tbk. Kemudian sebesar 59.402.498 senilai Rp 700,60 miliar pada PT Sedaya Multi Investama. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Kamis (31/5/2018).
Advertisement
Baca Juga
Adapun transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi dengan PT Astra International Tbk memiliki 44,56 persen saham PT Bank Permata Tbk dan juga pemilik 99,99 persen saham PT Sedaya Multi Investama. Selain itu, juga terdapat hubungan jabatan antara lain Suparno Djasmin menjabat sebagai Direktur Perseroan dan Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk serta Mark Spencer Greenberg sebagai Komisaris PT Astra International Tbk dan PT Bank Permata Tbk.
Ada transaksi afiliasi itu dinilai akan memperkuat rasio permodalan, meningkatkan kapasitas penyaluran kredit kepada pihak terkait maupun tidak terkait, dan meningkatkan kinerja perseroan secara keseluruhan.
Selain itu, sinergi usaha yang saling menguntungkan antara perseroan dan PT Astra Sedaya Finance atas dasar transaksi yang bersifat wajar akan terus berlanjut. Hal ini melalui inisiatif cross selling produk bank bagi nasabah Astra Sedaya Finance akan tetap berlanjut setelah dilakukan transaksi afiliasi guna memberikan manfaat positif terhadap kinerja perseroan dan ASF.
Ditambah perjanjian joint financing antara perseroan dan ASF akan terus berlaku, sehingga dapat memberikan manfaat bagi perseroan dan ASF.
PT Bank Permata Tbk juga menyatakan penjelasan, pertimbangan dan alasan dilakukan transaksi afiliasi itu dibandingkan transaksi sejenis yang tidak dilakukan dengan pihak terafiliasi adalah penyelesaian transaksi menjadi lebih pasti dengan tingkat risiko kegagalan lebih kecil dibandingkan dengan pihak lain tidak terafiliasi. Apalagi transaksi afiliasi ini dilakukan menggunakan hak put option yang dimiliki Perseroan berdasarkan perjanjian para pemegang saham.
Â
Astra International Bagi Dividen Rp 7,4 Triliun
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra Internasional Tbk memutuskan untuk membagi dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 7,4 triliun atau Rp 185 per lembar saham dari total laba bersih perusahaan sebesar Rp 18,8 triliun 2017.
Presiden Direktur PT Astra Internasional, Prijono Sugiarto, mengatakan dividen tersebut sebesar Rp 2,2 triliun telah dibayarkan (dividen interim) pada 27 Oktober 2017. Sementara, sisanya sebesar Rp 5,2 triliun akan dibayarkan pada 25 Mei 2018.
"Sisanya akan dibayarkan pada 25 Mei 2018 kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 8 Mei 2018 pukul 16.00 WIB," ujar Prijono di Menara Astra, Jakarta, Rabu, 25 April 2018.
Selanjutnya, sisa laba bersih perseroan sebesar Rp 11,3 triliun dibukukan sebagai laba ditahan perseroan. "Pembayaran dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan pajak, Bursa Efek Indonesia dan ketentuan pasar modal lainnya yang berlaku," jelas Prijono.
Rapat tersebut juga melakukan pergantian beberapa jajaran direksi dan komisaris. Komisaris independen baru dijabat oleh mantan Menteri Keuangan Chatib Basri dan Takayuki Yoshitsugu. Sementara, dua posisi direktur perseroan yang baru dijabat oleh Santosa dan Gita Tiffani Boer.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Advertisement