Sukses

Transaksi Saham Rp 10,8 Triliun, IHSG Menguat 1,23 Persen

Investor asing beli saham Rp 103,68 miliar di pasar reguler sehingga dukung laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan IHSG didukung aksi beli investor asing dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (5/6/2018), IHSG melonjak 73,97 poin atau 1,23 persen ke posisi 6.088,79. Indeks saham LQ45 menguat 1,22 persen ke posisi 973,87. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 180 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 216 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 109 saham lainnya diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.088,79 dan terendah 6.025,55.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 493.757 kali dengan volume perdagangan 13 miliar saham. Nilai transaksi Rp 10,8 triliun. Investor asing beli saham Rp 103,68 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.876.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 0,60 persen dan sektor saham keuangan susut 0,61 persen. Sektor saham infrastruktur mendaki 3,52 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menanjak 3,05 persen dan sektor saham barang konsumsi menguat 2,33 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham IMAS naik 11,94 persen ke posisi Rp 3.750 per saham, saham INKP melonjak 10,60 persen ke posisi Rp 20.350 per saham, dan saham VRNA melonjak 10,11 persen ke posisi Rp 98 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham LEAD turun 5,26 persen ke posisi Rp 108 per saham, saham ERAA merosot 5,14 persen ke posisi Rp 2.770 per saham, dan saham IMJS tergelincir 4,86 persen ke posisi Rp 685 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,31 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,25 persen, indeks saham Jepang Nikkei naik 0,28 persen.

Kemudian indeks saham Thailand menanjak 0,55 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,74 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,45 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,08 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, penguatan IHSG lebih ditopang oleh stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan. Selain itu, inflasi juga masih terkendali. Hal ini menandakan tingkat daya beli konsumen masih cenderung meningkat.

"Sentimen bulan suci Ramadan yang cenderung kondusif juga memberikan katalis positif bagi penguatan indeks saham," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

2 dari 2 halaman

Sektor Infrastruktur Jadi Pendorong Utama IHSG

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Saham sektor infrastruktur menjadi sektor yang mengalami penguatan terbesar. 

Pada pra pembukaan perdagangan saham Selasa (5/6/2018), IHSG naik 16,55 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.031,37. Indeks saham LQ45 juga naik 0,43 persen ke posisi 966,63.

Penguatan tersebut berlanjut pada pembukaan pukul 09.00. IHSG naik 20,02 poin atau 0,33 persen ke level 6.033,90. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat. Hanya indeks Infobank15 yang mengalami tekanan.

Sebanyak 133 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 33 saham melemah dan 93 saham diam di tempat.

Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.040,98 dan terendah 6.031,37. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 12.135 kali dengan volume perdagangan 187,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 268,8 miliar.

Investor asing masih melakukan aksi jual saham seperti pada perdagangan sehari sebelumnya. Pada pagi ini, investor asing melepas saham Rp 2 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.873.

Sebagia besar sektor saham bergerak di zona hijau. Hanya sektor keuangan yang melemah 0,45 persen. Sektor infrastruktur menguat 1,27 persen dan menjadi sektor yang membukukan penguatan terbesar, disusul kemudian sektor industri dasar yang naik 0,99 persen dan sektor pertambangan yang menguat 0,84 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham HOME naik 7,91 persen menjadi Rp 153, dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul saham BMSR mendaki 5 persen ke posisi Rp 168 per saham, dan saham TIRA naik 8,70 persen ke posisi Rp 200 per saham.

Saham yang melemah antara lain saham BNBR turun 24,82 persen ke posisi Rp 212 per saham, saham VINS tergelincir 12,50 persen ke posisi Rp 140 per saham, dan saham MTDL susut 9,44 persen ke posisi Rp 815 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â