Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah menjelang libur panjang Lebaran 2018. Aksi jual investor asing pun catatkan penjualan saham capai Rp 1 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (8/6/2018), IHSG melemah 113,07 poin atau 1,85 persen ke posisi 5.993,62. Indeks saham LQ45 turun 2,64 persen ke posisi 950,69. Sebagian besar indeks saham acuan tergelincir kecuali indeks saham DBX naik 0,53 persen dan indeks saham Pefindo25 mendaki 0,27 persen.
116 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 269 saham melemah sehingga menekan IHSG. 103 saham diam di tempat. Jelang libur panjang Lebaran, IHSG berada di posisi tertinggi 6.069,65 dan terendah 5.987,32.
Advertisement
Baca Juga
Transaksi perdagangan saham capai 445.850 kali dengan volume perdagangan 8,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11 triliun. Investor asing jual saham Rp 2,43 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.990.
Seluruh sektor saham kompak tertekan. Sektor saham keuangan turun 3,03 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur turun 2,45 persen, dan sektor saham barang konsumsi melemah 1,61 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham SWAT naik 70 persen ke posisi Rp 272 per saham, saham TPIA melonjak 5,45 persen ke posisi Rp 5.800 per saham, dan saham TKIM mendaki 3,86 persen ke posisi Rp 16.825 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KLBF turun 7,17 persen ke posisi Rp 1.360 per saham, saham IKAI turun 6,36 persen ke posisi Rp 515 per saham, dan saham BMRI tergelincir 5,76 persen ke posisi Rp 6.950 per saham.
Di bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,76 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,77 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,56 persen.
Selain itu, indeks saham Thailand turun 0,48 persen, indeks saham Shanghai merosot 1,36 persen, indeks saham Singapura tergelincir 1,05 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,85 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG melemah didorong sentimen ekternal dan internal. Dari internal, pelemahan IHSG didorong aksi ambil untung oleh investor. Aksi jual itu juga menyambut hari libur yang berkepanjangan.
Sedangkan dari eksternal, terkait penurunan berbagai indeks di bursa saham Asia. Hal itu merespons ada ketidakpastian pada pertemuan G7 di Ottawa, Kanada akibat masing-masing negara masih saling menerapkan kenaikan tarif impor yang berujung pada sentimen perang dagang.
"IHSG masih koreksi wajar jika dilihat secara teknikal," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Terkait transaksi perdagangan saham dalam jumlah besar, menurut Nafan, hal itu menggambarkan kondisi fundamental makroekonomi dalam negeri masih cenderung konsusif. "Ini pengaruhi kenaikan transaksi pada perdagangan pasar saham,” kata dia.
IHSG Merosot pada Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah jelang akhir pekan ini. Sektor saham infrastruktur menjadi penarik turun terbesar IHSG.
Pada pra pembukaan perdagangan saham Jumat 8 Juni 2018, IHSG melemah 23,65 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.083,33. Pelemahan IHSG berlanjut pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB.
IHSG melemah 14,3 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.092,3. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,40 persen ke posisi 972,53. Sebagian besar indeks saham memerah.
Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.095,6 dan terendah 6.083,3. Adapun total frekuensi perdagangan saham sekitar 9.042 kali dengan volume perdagangan 169,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 178 miliar.
Investor asing jual saham Rp 10,76 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di posisi Rp 13.916. Sebagian besar sektor saham melemah.
Sektor saham infrastruktur turun 0,52 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menurun 0,44 persen dan sektor saham konsumen turun 0,25 persen.
Hanya dua sektor yang mencatat kenaikan, yakni manufaktur sebesar 0,46 persen dan perdagangan 0,02 persen.
Sementara saham yang catatkan penguatan antara lain saham SWAT naik 7,0 persen ke posisi Rp 272 per saham, saham KPAL menguat 69,57 persen ke posisi Rp 195 per saham, dan saham GDST melonjak 34,69 persen ke posisi Rp 198 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham ASJT turun 6,45 persen ke posisi Rp 1290 per saham, saham NELY merosot 5,71 persen ke posisi Rp 132 per saham, dan saham VIVA susut 5,74 persen ke posisi Rp 230 per saham.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement