Sukses

Investor Hati-hati Jelang Keputusan The Fed, Wall Street Naik Tipis

Wall street bergerak sedikit lebih tinggi pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta).

Liputan6.com, Jakarta - Wall street bergerak sedikit lebih tinggi pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Penguatan ditopang sektor saham teknologi, sementara investor berhati-hati jelang keputusan The Fed.

Dikutip dari Reuters, Rabu (13/6/2018), indeks saham Dow Jones Industrial Average melemah 1,58 poin atau 0,01 persen ke level 25.320,73. Sedangkan indeks S&P 500 naik 4,85 poin atau 0,17 persen ke level 2.786,85.

Indeks Nasdaq Composite juga berhasil mencetak untung dengan penguatan 43,87 poin atau 0,57 persen ke level 7.703,79. Volume perdagangan saham tercatat sekitar 6,4 miliar.

Kenaikan saham teknologi sebesar 0,6 persen dan saham utilitas 1,3 persen membantu mengangkat indeks S&P 500. Adapun saham-saham perusahaan teknologi yang menguat, yakni saham AT&T 0,5 persen dan saham Time Warner mendaki 2,8 persen.

Investor menunggu putusan pengadilan yang akan memutuskan nasib perusahaan telekomunikasi raksasa AT&T Inc atas akuisisi Time Warner senilai USD 85 miliar.

"Keputusan ini memiliki konsekuensi untuk transaksi potensial lainnya. Jadi saya pikir investor bersiap untuk itu," kata Kepala Strategi Pasar di JonesTrading, Michael O'Rourke.

Saham Tesla Inc juga tercatat melonjak 3,2 persen setelah rencana memangkas ribuan pekerjaan di perusahaannya. Sementara saham Twitter meroket 5 persen pasca J.P Morgan menaikkan target harga saham dai USD 11 menjadi USD 50 karena optimistis pertumbuhan pendapatan iklan di perusahaan.

Investor tampaknya mengabaikan pertemuan bersejarah antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Singapura kemarin. Kedua pemimpin itu sepakat mengenai denuklirisasi Semenanjung Korea.

 

2 dari 2 halaman

Fokus Pertemuan The Fed

Selain itu, investor juga sedang fokus menunggu pertemuan The Fed pada Rabu waktu setempat. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga acuannya.

Namun demikian, data menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) AS naik sedikit pada Mei karena kenaikan harga bensin melambat. Tren ini mengindikasikan inflasi bergerak moderat dalam perekonomian AS.

"Ada sedikit keraguan menjelang rapat The Fed. Orang tidak yakin apa yang dikatakan The Fed," ujar Kepala Strategi Investasi di SlateStone Wealth LLC, Robert Pavlik.

"Saya pikir mereka (The Fed) tidak akan mengatakan apa-apa, terutama terkait kenaikan suku bunga acuan pada Desember. Jika mereka mengatakan terlalu banyak tentang inflasi, itu akan membuat pasar khawatir," pungkasnya.