Sukses

Tunda Bayar Bunga Utang, BEI Suspensi Saham TPS Food

Manajemen BEI menghentikan sementara perdagangan saham dan obligasi (suspensi) PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) atau TPS Food.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham dan obligasi (suspensi) PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) atau TPS Food di seluruh pasar pada perdagangan saham Kamis (5/7/2018).

Mengutip laman keterbukaan informasi BEI, suspensi dilakukan dengan pertimbangan surat Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Nomor:KSEI-8968/DIR/0718 pada 4 Juli 2018 mengenai penundaan pembayaran bunga, obligasi dan sukuk ijarah TPS Food I Tahun 2013.

Suspensi dilakukan di seluruh pasar hingga pengumuman bursa lebih lanjut. "Bursa meminta kepada pihak berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk," ujar Kepala Divisi Operasional Perdagangan Irvan Susandy.

Pada surat KSEI menyatakan, kalau pembayaran bunga ke-21 atas obligasi dan sukuk ijarah TPS Food Tbk ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut dari penerbit efek.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada 2017, total liabilitas tercatat Rp 5,31 triliun dari periode 2016 sebesar Rp 4,99 triliun. Ekuitas perseroan susut menjadi Rp 3,40 triliun pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,26 triliun.Perseroan kantongi kas Rp 181,61 miliar pada 2017 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 295,92 miliar.

Pada beban akrual, perseroan mencatatkan fee sukuk ijarah sebesar Rp 28,78 miliar dan bunga obligasi Rp 15,37 miliar pada 2017.

Perseroan menawarkan obligasi TPS Food I senilai Rp 600 miliar dan sukuk ijarah I senilai Rp 300 miliar pada 1 April 2013. Obligasi dan sukuk ijarah ini akan jatuh tempo pada 5 April 2018 dengan tingkat bunga tetap 10,25 persen dan fee ijarah sebesar Rp 30,75 miliar per tahun. Bunga dan fee ijarah dibayarkan setiap tiga bulan.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dan Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah pada 22 Maret 2018, sebanyak 97,41 persen, pemegang obligasi dan sukuk ijarah setuju perubahan tanggal pelunasan pokok obligasi dan sukuk ijarah menjadi 5 April 2019.

 

2 dari 2 halaman

BEI Awasi Saham Tiga Pilar

Sebelumnya, manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawasi saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA). Hal itu seiring terjadi penurunan harga dan peningkatan aktivitas saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) atau TPS Food yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).

Mengutip keterbukaan informasi ke BEI, Selasa (3/7/2018), informasi terakhir mengenai emiten adalah informasi mengenai penyampaian laporan keuangan tahunan pada 30 Juni 2018. Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham AISA itu, bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Oleh karena itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana itu belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan ada pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Lidia M.Panjaitan dalam keterbukaan informasi BEI.

Berdasarkan data RTI, saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk turun 59,87 persen sepanjang tahun berjalan 2018. Saham AISA ditransaksikan di posisi Rp 191 per saham. Saham AISA sempat berada di level tertinggi Rp 740 per saham dan terendah Rp 190 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun. Total frekuensi perdagangan saham 617.918 kali.

Bila melihat transaksi sepekan selama 25-29 Juni 2018, saham AISA turun 33,70 persen ke posisi Rp 244 per saham. Nilai transaksi Rp 432,8 miliar. Total frekuensi perdagangan saham 61.459 kali. Pada 2 Juli 2018, saham AISA susut 21,72 persen ke posisi Rp 191 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â