Sukses

Rupiah Menguat, IHSG Melonjak 64,61 Poin pada Sesi I

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 64,61 poin ke posisi 5.759 pada sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham awal pekan ini. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen positif IHSG.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin (9/7/2018), IHSG naik 64,61 poin atau 1,13 persen ke posisi 5.759,52. Indeks saham LQ45 melonjak 1,36 persen ke posisi 907,54. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 melemah 0,03 persen.

Sebanyak 238 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 118 saham melemah dan 104 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.767,55 dan terendah 5.716,39.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 200.784 kali dengan volume perdagangan saham 4,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 20,42 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.332.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perdagangan melemah 0,04 persen. Sektor saham keuangan naik 1,9 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar dan konstruksi mendaki 1,62 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham BPTR naik 70 persen ke posisi Rp 170 per saham, saham RISE melonjak 69,33 persen ke posisi Rp 276 per saham, dan saham MTWI mendaki 33,77 persen ke posisi Rp 103 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham CSIS turun 25 persen ke posisi Rp 735 per saham, saham TRUK merosot 17,90 persen ke posisi Rp 665 per saham, dan saham SDRA tergelincir 10,71 persen ke posisi Rp 750 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,45 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,52 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,25 persen.

Kemudian, indeks saham Thailand menguat 0,58 persen, indeks saham Shanghai mendaki 1,76 persen, indeks saham Singapura melonjak 1,03 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 1,14 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, stabilitas rupiah mampu menopang pertumbuhan IHSG. Ini karena hasil data ekonomi Amerika Serikat nonfarm payroll atau data gaji sektor nonpertanian AS di bawah harapan pelaku pasar.

Oleh karena itu, the Federal Reserve perlu mencermati ke depannya apakah perlu menaikkan suku bunga secara agresif atau tidak. Sementara itu, sentimen perang dagang mulai mereda.

Nafan yakin, IHSG menghijau berlanjut hingga penutupan perdagangan saham awal pekan ini. “Saya optimistis bisa berlanjut hingga penutupan,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

 

2 dari 2 halaman

IHSG Menghijau di Awal Sesi Perdagangan

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham awal di pekan ini. Seluruh sektor saham meghijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 24,94 poin atau 0,44 persen ke posisi 5.719,85. Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB.

IHSG menguat 37,9 poin atau 0,67 persen ke posisi 5.732,8. Indeks saham LQ45 juga naik 0,92 persen ke posisi 903,59. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 5.734,36 dan terendah 5.718,49. Ada sebanyak 122 saham menguat dan 31 saham melemah, sementara 74 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.175 kali dengan volume perdagangan saham 113 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 100,7 miliar.

Investor asing menjual saham Rp 2,96 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.321.

Seluruh sektor saham menguat. Sektor saham keuangan mencatat penguatan terbesar dengan naik 1,01 persen. Disusul sektor saham infrastruktur yang naik 0,96 persen dan sektor saham industri dasar yang naik 0,91 persen.

Adapun saham-saham yang menguat antara lain saham SMCB melonjak 25 persen ke posisi Rp 650 per saham, saham AHAP naik 14,29 persen ke posisi Rp 120 per saham, dan saham INDR mendaki 12,76 persen ke posisi Rp 6.200 per saham.

Saham yang melemah di awal sesi antara lain saham PICO turun 6,40 persen ke posisi Rp 234 per saham, saham APLI susut 6,38 persen ke posisi Rp 88 per saham, dan saham OKAS tergelincir 5,10 persen ke posisi Rp 149 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: