Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis dapat mencapai target membawa 35 perusahaan mencatatkan saham di BEI meski kondisi pasar tengah bergejolak.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan hingga kuartal II 2018 BEI telah merangkul sekitar 20 perusahaan yang saat ini tengah bersiap-siap untuk menjadi perusahaan publik.
Melihat hal tersebut, Nyoman optimistis di akhir tahun jumlah perusahaan yang menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) akan melampaui target awal.
Advertisement
Baca Juga
"Target kita saat ini 35 itu target minimal. Mudah-mudahan dengan rencana strategis kita lebih banyak lagi karena di pipeline sendiri itu masih 20 perusahaan. Mudah-mudahan 35 target tercapai," kata Nyoman di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Senin (9/7/2018).
Nyoman juga membeberkan BEI akan kembali kedatangan emiten perusahaan pelat merah. Namun, dia enggan memberikan bocoran nama BUMN tersebut.
"Saat ini belum, tapi kami masih menunggu karena dari beberapa informasi dan kami mendapatkan informasi (perusahaan BUMN tersebut) akan segera masuk," ujar dia.
Nyoman mengungkapkan kondisi pasar saat ini memang cenderung fluktuatif. Akan tetapi, kondisi tersebut tidak menciutkan nyali para investor untuk bermain di pasar modal. Dia mencontohkan hari ini saja tiga perusahaan mencatatkan saham perdana di BEI.
Selain itu, lanjutnya, Nyoman juga menyatakan BEI punya kiat-kiat khusus untuk merayu emiten agar mau melantai di bursa saham dan menjadi perusahaan publik.
"Untuk menarik minat dari IPO adalah listing service jadi perusahan tercatat jangan dibebankan kewajiban saja, tapi banyak hak yang mereka akan terima salah satunya adalah bagaimana meningkatkan kapasitas dan kita berikan kesempatan buat mereka untuk promote ke investor di luar,” kata dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
BEI Incar Pertumbuhan Investor 15 Persen
Sebelumnya, manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2018-2021 akan melanjutkan serta mengembangkan program literasi pasar yang digagas jajaran direksi sebelumnya. BEI telah sosialisasi program Yuk Nabung Saham pada periode 2015-2018.
Lewat program tersebut, ditargetkan dapat meningkatkan jumlah investor dan investasi baru sebesar 15-20 persen. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menegaskan, pihaknya akan melanjutkan berbagai program bagus yang telah digagas oleh jajaran direksi sebelumnya, serta menyempurnakannya dengan melihat potensi pasar.
"Kita lanjutkan yang bagus, kita coba lakukan penyempurnaan dengan melihat potensi pasar dan lokasinya. Jadi tidak semua daerah mungkin kita lakukan dengan cara yang sama," ujar dia di Jakarta, Jumat 29 Juni 2018.
Dengan begitu, ia melanjutkan, investor bisa tumbuh hingga 15 persen. Kemudian jumlah investasi meningkat 20 persen. Menurut catatan BEI, jumlah investor pasar modal sejauh ini telah mencapai 1,12 juta single investor identifikasinya (SID). Adapun optimalisasi fungsi pengembangan wilayah dan jangkauan BEI hingga akhir 2017, telah mencakup 324 galeri investasi, 29 kantor perwakilan dan 6 pusat informasi Go Public.
BEI akan lebih memilih untuk melakukan literasi edukasi terkait pasar modal kepada masyarakat. BEI memiliki dua tujuan utama dalam memperkenalkan kegiatan transaksi pasar modal.
"Pertama adalah literasi edukasi, yang mana itu memang menyasar target yang lebih luas, termasuk mahasiswa di dalamnya," ujar dia.
"Tapi untuk program-program yang mengarah langsung kepada inklusi, investor warung yang aktif, kemudian enggament terhadap investor yang selama ini sudah ada dan ingin mendapatkan alternatif produk lainnya, itu lebih tepat bukan di areanya mahasiswa tadi," tambah dia
Dia menyebutkan, secara target jumlah penarikan investor baru dari program Yuk Nabung Saham, angkanya kurang lebih akan sama yakni sekitar 7 ribu orang. Namun, ia menekankan, bakal lebih peduli dengan bentuk dan cara penerapan kampanye tersebut.
"Jadi nanti setiap kegiatan akan betul-betul selektif, kemudian targetnya betul-betul menyasar peta potensi yang sudah kita miliki. Jadi jumlah kemungkinan tidak akan begitu banyak berubah, bisa jadi berkurang, karena tadi kita melihat tujuan investor itu bertransaksi," pungkas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement