Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah sepanjang perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi jual investor asing tekan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (17/7/2018), IHSG melemah 43,65 poin atau 0,74 persen ke posisi 5.861,50. Indeks saham LQ45 susut 1,18 persen ke posisi 919,95. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Sebanyak 224 saham melemah sehingga membawa IHSG ke zona merah. Sedangkan 156 saham menguat dan 124 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.884,80 dan terendah 5.840,93.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 354.012 kali dengan volume perdagangan saham 8,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 415,64 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 14.365.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,09 persen, sektor saham konstruksi menanjak 0,87 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,49 persen.
Sementara itu, sektor saham keuangan melemah 1,53 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi susut 0,90 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,85 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham CANI naik 32,21 persen ke posisi Rp 214 per saham, saham TCPI melonjak 24,57 persen ke posisi Rp 1.090 per saham, dan saham OKAS mendaki 23,70 persen ke posisi Rp 334 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TRUK susut 24,85 persen ke posisi Rp 496 per saham, saham CSIS tergelincir 24,75 persen ke posisi Rp 444 per saham, dan saham PTSN merosot 11,90 persen ke posisi Rp 222 per saham.
Sebagian besar bursa saham Asia tertekan kecuali indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,44 persen dan indeks saham Singapura menanjak 0,22 persen.
Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,25 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Kemudian indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,18 persen, indeks saham Thailand merosot 0,08 persen, indeks saham Shanghai susut 0,57 persen, dan indeks saham Taiwan susut 0,36 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelaku pasar global sepertinya masih wait and see dan akan amati testimoni Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell di depan kongres Amerika Serikat dan Komisi Jasa Keuangan DPR yang akan bahas terkait perang dagang terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS).
"Para pelaku pasar global berharap bahwa pernyataan the Fed itu akan memberikan petunjuk terkait dengan kebijakan moneter the Fed untuk menaikkan suku bunga acuan ke depannya," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Seperti yang diketahui sebelumnya masih terdapat dua kali kesempatan lagi bagi the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan pada 2018.
IHSG Tergelincir di Awal Perdagangan Saham
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Selasa 17 Juli 2018 ini. Analis memperkirakan IHSG berpeluang lanjutkan koreksi pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Pada pra perdagangan saham, IHSG turun 23,36 poin atau 0,40 persen ke posisi 5.881,79. Kemudian pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap tertekan 25,29 poin atau 0,44 persen ke level 5.879,64.
Adapun indeks saham LQ45 melemah 0,66 persen ke posisi 924,92. Sebagian besar indeks saham acuan memerah, kecuali indeks DBX dan Pefindo25.
Pada awal perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 5.884,80 dan terendah 5.877,17. Ada sebanyak 89 saham menguat dan 56 saham melemah, sementara 108 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 11.774 kali dengan volume perdagangan saham 311 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 280 miliar.
Investor asing beli saham Rp 5 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.383.
Sebagian besar sektor saham pembentuk IHSG melemah, kecuali sektor saham kontruksi, infrastruktur dan perdagangan yang masing-masing melemah 0,26 persen, 0,31 persen dan 0,20 persen.
Sektor saham aneka industri turun 1,25 persen dan mencatatkan pelemahan terbesar. Disusul kemudian oleh sektor saham keuangan yang melemah 1,06 dan sektor saham barang konsumsi yang turun 0,78 persen.
Saham yang menguat di awal sesi antara lain saham TRIL naik 19,07 persen ke posisi Rp 67 per saham, saham TCPI menguat 10,71 persen ke posisi Rp 970 per saham, dan saham OKAS naik 9,32 persen ke posisi Rp 296 per saham.
Sedangkan saham yang mengalami tekanan terbesar adalah saham SRSN anjlok 5,71 persen ke level Rp 66. Disusul saham BNBR melemah 5,63 persen ke level Rp 67 dan saham NICK turun 5,51 persen ke angka Rp 120.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement