Sukses

BI Tahan Suku Bunga, IHSG Melemah ke 5.871,07

Sebanyak 178 saham menguat tetapi tak mampu membawa IHSG ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya harus berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan saham Kamis pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (19/7/2018), IHSG melemah 19,65 poin atau 0,33 persen ke posisi 5.871,07. Indeks saham LQ45 turun 0,62 persen ke posisi 920,96.

Sebanyak 178 saham menguat tetapi tak mampu membawa IHSG ke zona hijau. Sedangkan 192 saham melemah dan 133 saham diam di tempat. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.920,92 dan terendah 5.857,14.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 423.058 kali dengan volume perdagangan saham 9,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 40 miliar di pasar seluruhnya. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 14.481.

Sektor saham yang menghiujau dan tertekan sama banyak. Sektor saham yang melemah, antara lain barang konsumsi turun 1,34 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham infrasturktur melemah 1,30 persen dan sektor saham perdagangan turun 0,79 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham TIRA naik 25,53 persen ke posisi Rp 250 per saham, saham COWL melonjak 23,19 persen ke posisi Rp 510 per saham, dan saham RAJA mendaki 22,97 persen ke posisi Rp 605 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TRIO susut 25 persen ke posisi Rp 1.065 per saham, saham INDR tergelincir 18,21 persen ke posisi Rp 5.950 per saham, dan saham GLOB merosot 12,31 persen ke posisi Rp 171 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Respons Negatif

VP Sales and Marketing PT Ashmore Asset Management Indonesia, Angganata Sebastian menuturkan, pelaku pasar memperkirakan suku bunga acuan BI tetap di 5,25 persen. Namun, pelaku pasar dinilai merespons negatif keputusan BI.

Ini dilihat dari pergerakan nilai tukar rupiah melemah hampir tembus 14.500 per dolar AS. Angganata menilai, pergerakan IHSG dan rupiah belum mengkhawatirkan.

“Hari ini mungkin adjust keputusan (BI-red) tersebut,” ujar Angganata saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, saat ini belum ada katalis penggerak lain yang pengaruhi IHSG.