Sukses

Saham Facebook Tumbang, Terbesar dalam Sejarah Wall Street

Facebook mengalami kerugian terbesar dalam sejarah Wall Street. Apa penyebabnya?

Liputan6.com, New York - Saham Facebook berada dalam posisi terburuknya semenjak 2012. Saham Facebook ditutup melemah 19 persen dan kehilangan sekitar USD 120 miliar atau setara Rp 1.737 triliun (1 USD = Rp 14.480)

Dilansir dari Market Watch, penurunan tersebut sama setara dengan keseluruhan pendapatan Facebook pada 2018 ini. Pada Rabu lalu, kapitalisasi saham Facebook masih di angka USD 630 miliar atau sekitar Rp 9.122 triliun, dan pada penutupan Kamis sudah turun menjadi USD 510 miliar atau sekitar Rp 7.385 triliun.

Penurunan saham Facebook tidak terlepas dari fakta bahwa jumlah penggunanya stagnan alias tak bertambah. Apalagi, anak-anak muda cenderung memakai Instagram dan Snapchat.

"Total perkembangan revenue kita akan terus menurun di paruh kedua 2018, dan kami memperkirakan pertumbuhan pendapatan kami akan turun dengan single digit tinggi menjelang kuartal III," ucap Chief Financial Officer Facebook David Wehner.

Sekarang, saham Facebook turun menjadi USD 173,75. Penurunan ini adalah yang yang terbesar dalam jangka satu hari semenjak Juli 2012. Saat itu, Facebook turun sampai 11 persen, demikian laporan CNBC.

Lebih lanjut, CNBC menyebut tidak ada perusahaan dalam sejarah Wall Street yang pernah kehilangan USD 100 miliar dalam satu hari saja. Sebagai contoh, Intel dan Microsoft pun tidak pernah kehilangan sampai USD 100 miliar.

Analis Mark Kelly dari Nomura Instint menyebut pada saat ini saham Facebook sulit masuk rekomendasi. "Dengan perkembangan pengguna inti yang yang lambat, kami pikir ada ketidakpastian pada periode dekat dan menengah untuk merekomendasi saham pada saat ini," tuturnya.

2 dari 2 halaman

Harta Bos Facebook Berkurang Rp 272 Triliun dalam Dua Jam

Kesuksesan jejaring sosial Facebook membuat pendirinya, Mark Zuckerberg, masuk dalam deretan orang terkaya di dunia. Majalah Forbes mencatat, nilai kekayaan Zuckerberg pernah mencapai angka US$ 82,4 miliar atau setara Rp 1.191 triliun.

Namun, harta Zuckerberg dikabarkan mengalami penurunan setelah penutupan saham pada Rabu, 25 Juli 2018. Menurut bursa saham, nilai saham Facebook disebut-sebut mengalami penurunan hingga lebih dari 16 persen di bursa saham New York.

Gara-gara hal ini, laman Forbes menyebut, kekayaan Zuckerberg terjun bebas sebanyak US$ 18,8 miliar atau setara Rp 272 triliun. Parahnya, penurunan jumlah harta Zuckerberg ini terjadi hanya dalam waktu dua jam.

Sekadar diketahui, pada pukul 17.30 waktu New York, saham Facebook turun 16 persen ke angka US$ 181,89 per lembarnya. Dalam waktu singkat, yakni pukul 17.48, saham Facebook turun lagi ke angka US$ 167 per lembar.

Hal inilah yang membuat nilai kekayaan bos Facebook langsung meluncur turun dari angka Rp 1.191 triliun ke angka US$ 63,6 miliar atau setara Rp 919 triliun.

Gara-gara nilai kekayaannya turun drastis, Zuckerberg yang tadinya merupakan orang terkaya nomor empat harus merelakan posisinya. Forbes Real-Time Rangkings mencatat, kini posisi Zuckerberg menjadi orang terkaya nomor delapan di dunia atau turun empat urutan.