Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Pahala Nugraha Mansury menyatakan ada tiga investor asal Eropa yang tertarik saham anak usaha perseroan yakni PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) atau disebut GMF Aero Asia.
Ia menyampaikan hal itu di sela-sela kunjungannya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat siang ini.
"GMF sedang dalam proses pencarian partner. Partnernya siapa, kami belum bisa sampaikan untuk saat ini," tutur dia di Gedung BEI, Jumat (27/7/2018).
Advertisement
Baca Juga
Namun Pahala menambahkan, kini GMF Aero Asia sedang jajaki diskusi lebih lanjut dengan para investor asing tersebut. "Update terakhir memang ada tiga investor yang sudah nyatakan minat dan terus kita adakan diskusi untuk ini," kata dia.
Pahala menekankan, perkembangan aksi korporasi ini dapat segera diketahui pada awal kuartal IV 2018.Â
"Awal triwulan IV baru bisa kita kabari, yang jelas tahun ini. Ketiganya maskapai Eropa dan nilai investasi GMF ini berkisar USD 150 juta - USD 200 juta," ujar dia.
Incar Dana Segar, GMF Aero Cari Investor Strategis
Sebelumnya, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF Aero Asiamengincar dana segar dengan melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau private placement.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Rabu (24/1/2018), perseroan akan menambah modal tanpa HMETD sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor perusahaan.
Untuk melakukan aksi korporasi itu, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa 6 Maret 2018.
Manajemen PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk memastikan kalau saat ini proses pelepasan saham kepada investor strategis dan pemilihan investor strategis masih terus berlangsung dengan cermati berbagai aspek pendukung. Saat ini, perseroan belum ada keputusan mengenai investor strategis terpilih.
"GMF sebagai perusahaan MRO terbesar di Indonesia merupakan industri strategis yang saat ini sudah menjadi perusahaan terbuka sehingga keputusan manajemen harus memperhatikan aspek kehati-hatian, keterbukaan, dan senantiasa memperhatikan kepentingan stakeholders dan shareholders," ujar Direktur Utama PT GMF AreoAsia Iwan Juniarto seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Iwa menuturkan, pemilihan investor strategis tetap harus ikuti proses dan prosedur yang sesuai dengan prinsip dari tata pengelolaan perusahaan yang baik.
"GMF mengharapkan perusahaan yang akan menjadi investor strategis tidak hanya mendukung dalam bentuk dana investasi, namun juga bisa melakukan transfer knowledge untuk menambah kapabilitas, membawa pasar dan dapat meningkatkan brand dari GMF," kata dia.
Adapun pemilihan investor strategis sudah mulai dilakukan sejak kuartal IV 2017 lalu dan dibantu BNP Paribas sebagai financial advisors yang ditunjuk.
"Saat ini sedang dalam proses due dilligence kepada beberapa calon investor strategis yang menjadi kandidat dan sebaliknya," kata Iwan.
Adapun proses pemilihan ditargetkan selesai pada akhir kuartal I 2018 atau awal kuartal II 2018. Iwan menambahkan, pihaknya tidak hanya memilih perusahaan dengan penawaran terbaik, tetapi juga mengharapkan adanya nilai tambah yang untungkan kedua belah pihak.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement