Liputan6.com, Jakarta - Transaksi saham mencapai Rp 23 triliun menjelang akhir pekan ini. Lonjakan transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu didorong ada transaksi saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN) di pasar negosiasi pada Jumat (3/8/2018).
Berdasarkan data RTI, saham PT Bank Danamon Tbk turun 0,50 persen ke posisi 6.592 per saham di pasar negosiasi. Total frekuensi perdagangan saham empat kali. Nilai transaksi harian saham Rp 16,3 triliun.
Di pasar negosiasi, saham BDMN tercatat di posisi tertinggi 8.921 dan terendah 6.592. Kemungkinan transaksi tersebut dibantu PT Mandiri Sekuritas dan PT Credit Suisse Sekuritas.
Advertisement
Baca Juga
Transaksi saham tersebut masing-masing mencapai Rp 16,4 triliun dan Rp 16,2 triliun di kedua perusahaan sekuritas itu.
Di pasar regular, saham BDMN naik 1,14 persen ke posisi Rp 6.650 per saham. Saham PT Bank Danamon Tbk ditransaksikan di level tertinggi 6.850 dan terendah 6.400 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.554 kali.
Kemungkinan transaksi tersebut berkaitan dengan investasi MUFG Bank yang meningkatkan saham di PT Bank Danamon Indonesia menjadi 40 persen.
MUFG Bank akuisisi secara langsung dan tidak langsung saham tambahan sebesar 20,1 persen milik Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd dan entitas terafiliasi lainnya. Ini sebagai bagian dari tahap dua dari transaksi yang diajukan. Demikian mengutip dari keterangan tertulis Selasa 31 Juli 2018.
MUFG Bank berencana menyelesaikan pengambilalihan atas 20,1 persen kepemilikan saham tambahan sesegera mungkin sesuai dengan peraturan dan prasyarat penyelesaian yang biasa diterapkan dalam transaksi serupa. Para pemegang saham disarankan berhati-hati ketika memperdagangkan sahamnya.
Â
OJK Setuju MUFG Kuasai 40 Persen Saham Bank Danamon
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan persetujuan kepada entitas bank dari MUFG yakni MUFG Bank untuk meningkatkan investasinya di PT Bank Danamon Indonesia (BDMN) menjadi 40 persen untuk kepemilikan saham.
MUFG Bank akuisisi secara langsung dan tidak langsung saham tambahan sebesar 20,1 persen milik Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd dan entitas terafiliasi lainnya. Ini sebagai bagian dari tahap dua dari transaksi yang diajukan. Demikian mengutip dari keterangan tertulis Selasa (31/7/2018).
MUFG Bank berencana menyelesaikan pengambilalihan atas 20,1 persen kepemilikan saham tambahan sesegera mungkin sesuai dengan peraturan dan prasyarat penyelesaian yang biasa diterapkan dalam transaksi serupa. Para pemegang saham disarankan berhati-hati ketika memperdagangkan sahamnya.
Mengutip keterangan PT Bank Danamon Tbk dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan telah menerima Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 17/KDK.03/2018 pada 26 Juli 2018 tentang hasil penilaian kemampuan dan kepatutan MUFG Bank Ltd selalu calon pemegang saham pengendali serta MUFG Group Inc selalu calon ultimate shareholder PT Bank Danamon Indonesia Tbk melalui pembelian 20,1 persen saham.
Salinan keputusan itu diterima perseroan pada 31 Juli 2018. Berdasarkan keputusan itu, OJK telah menyetujui MUFG Bank Ltd selalu pemegang saham pengendali dan MFG Group Inc selaku ultimate shareholder pada Perseroan.
Rencana akuisisi perseroan oleh MUFG Bank melalui pembelian secara langsung maupun tak langsung 20,1 persen saham tambahan dari Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd dan entitas terafiliasi lainnya telah disetujui oleh pemegang saham Perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan pada 20 Maret 2018.
Setelah pelaksanaan akuisisi ini, MUFG Bank akan menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 40 persen. Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd akan tetap menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 33,8 persen di Bank Danamon.
"Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, fokus kami adalah untuk senantiasa meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan dan pemegang saham. Kami tetap berkomitmen menjalankan perusahaan. Layanan dan kegiatan operasional perbankan perseroan tetap berjalan seperti biasa," ujar Sekretaris Perusahaan PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Rita Mirasari.
Adapun penyelesaian atas akuisisi itu tunduk pada prasyarat penyelesaian yang biasa diterapkan dalam transaksi serupa.
Sebelumnya pemegang saham Bank Danamon per 30 Juni 2018 antara lain Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd sebesar 52,93 persen, JPMCB-Franklin Templeton Inv sebesar 5,68 persen, The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd sebesar 19,90 persen, dan publik kurang dari lima persen sebesar 21,27 persen.
Advertisement