Sukses

IHSG Bakal Terus Berada di Zona Hijau, Simak Saham Berikut

Pergerakan IHSG di pekan depan akan berada di kisaran level support 5.978-5.988 dan resisten 6.027-6.043.

Liputan6.com, Jakarta - Pada awal pekan ini (6/8/2018), Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal mencatatkan kenaikan. Salah satu analis bahkan mengatakan, IHSG bakal positif selama sepekan ini.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menuturkan, IHSG terbilang cukup baik dalam merespons sentimen eksternal dalam beberapa hari belakangan, terutama kepada sentimen global yang kerap menahan kenaikan IHSG. Oleh karena itu, Reza menilai IHSG berpeluang baik sepekan ini.

"Meski pergerakan IHSG masih di bawah target resisten, ini sudah sedikit lebih baik menanggapi sentimen global yang ada. Sementara dari sisi makroekonomi, akan dirilis angka GDP yang diharapkan dapat menjadi sentimen positif pada IHSG," ujarnya, ditulis Senin (6/8/2018).

Menurut Reza, pergerakan IHSG di pekan ini akan berada di kisaran level support 5.978-5.988 dan resisten 6.027-6.043 dibandingkan pekan sebelumnya di level support 5.937-5.968 dan resisten di 5.994-6.015.

Senada, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, berpendapat IHSG berpotensi di zona positif hari ini. Ia menyebutkan aliran dana masuk (capital inflow) dapat turut serta menopang pergerakan IHSG di pekan ini.

William menambahkan, peluang kenaikan IHSG masih terlihat dalam pola gerak IHSG hari ini. Oleh karena itu, saham-saham emiten besar seperti biasa menjadi rekomendasi William hari ini untuk investor.

"IHSG berpeluang menguat di rentang 5.821-6117," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Saham Rekomendasi

Pada hari ini, saham-saham yang dapat diburu investor, Reza mencermati antara lain saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Adapun, William merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), serta PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).