Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya mamapu berada di zona hijau pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Sejak awal pekan IHSG terus berada di zona merah karena tekanan akibat krisis Turki.
Pada pembukaan perdagangan saham, Rabu (15/8/2018), IHSG naik 45,12 poin atau 0,80 persen ke posisi 5.816,24. Indeks saham LQ45 juga menguat 1,09 persen ke posisi 912,44. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 140 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 32 saham melemah dan 76 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.819,64 dan terendah 5.782,38.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 14.930 kali dengan volume perdagangan 278 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 299 miliar.
Investor asing jual saham Rp 16 miliar di pasar reguler.Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.610.
10 sektor saham kompak menguat. Sektor akena industri naik 2,42 persen, dan catatkan kenaikan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan naik 2,23 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 1,13 persen.
Saham-saham mampu menguat antara lain saham RELI naik 23,70 persen ke posisi 334 per saham, saham LPIN melonjak 12,24 persen ke posisi 1.100 per saham, dan saham LMSH mendaki 11,29 persen ke posisi 690 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham OKAS turun 4,76 persen ke posisi 200 per saham, saham PANS merosot 4,76 persen ke posisi 1.600 per saham, dan saham BTEK susut 4,51 persen ke posisi 127 per saham.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Analis
Krisis finansial Turki dipandang masih berdampak besar pada Laju IHSG. Meski nilai tukar rupiah sempat kembali menguat, IHSG diperkirakan ditutup melemah pada perdagangan saham hari ini.
"Terkait dengan krisis finansial Turki tersebut, turut memberikan pengaruh bagi para pelaku pasar untuk mengambil aksi profit taking," tutur Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji kepada Liputan6.com, Rabu (15/8/2018).Â
BACA JUGA
Tak hanya itu, Nafan juga menambahkan, minimnya sentimen positif dari domestik, seperti penurunan foreign direct investment (FDI) RI sebesar 12,9 persen juga turut mempengaruhi pelemahan indeks hari ini.
Namun Nafan menekankan, peluang IHSG dapat kembali perkasa cukup terbuka pada Rabu pekan ini. Nafan meramalkan, IHSG dapat rebound di level 5.655-5.948. "Potensi IHSG dapat rebound pada hari ini," ujarnya.
Kepala Riset PT Narada Capital Kiswoyo Adi mengatakan, krisis Turki memang mempengaruhi laju IHSG. "Masih, masih kena pengaruh Turki dalam beberapa waktu," kata dia.
Senada, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya berpendapat IHSG dapat kembali menguat pada perdagangan saham. William memprediksi IHSG menjulang di kisaran 5.717-5.988
"Kondisi nilai tukar rupiah terhadap USD terlihat masih akan cukup stabil mengingat USD indeks yang tidak terlalu bergerak fluktuatif. IHSG berpotensi menguat di range 5.717-5.988," tandas dia.
Advertisement