Sukses

Bursa Saham Asia Tertekan, IHSG Tergelincir 16,08 Poin

Sembilan sektor saham melemah mendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Hal ini mengikuti gerak bursa Asia yang tertekan.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (10/9/2018), IHSG melemah 16,08 poin atau 0,2 persen ke posisi 5.35,37. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG susut 13,41 poin atau 0,2 persen ke posisi 5.838. Indeks saham LQ45 merosot 0,98 persen ke posisi 917. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 80 saham melemah sehingga menekan IHSG. 61 saham menguat dan 122 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 5.840,86 dan terendah 5.808,17.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 11.597 kali dengan volume perdagangan 187,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 137,8 miliar. Investor asing jual saham Rp 15,7 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.828.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham konstruksi menghijau. Sektor saham aneka industri merosot 1,99 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan turun 1,54 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,98 persen.

Saham-saham yang menguat pada sesi pagi antara lain saham INPP naik 12,12 persen ke posisi 740 per saham, saham RIGS menanjak 6,88 persen ke posisi 342 per saham, dan saham MTLA menguat 5 persen ke posisi 420 per saham.

Sementara itu, saham SHID turun 24,89 persen ke posisi 1.735 per saham, saham ESSA tergelincir 5,34 persen ke posisi 248 per saham, dan saham TRIO turun 3,6 persen ke posisi 214 per saham.

Di bursa Asia, sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,12 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,04 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,63 persen, indeks saham Singapura turun 0,48 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,93 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,05 persen.

 

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di zona hijau usai menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Koneksi Capital Alfred Nainggolan mengatakan, penguatan IHSG pada hari ini memang ditentukan pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu. "Gejolak nilai tukar rupiah seperti dilihat kini semakin membaik ditandai dengan menguatnya nilai tukar. IHSG bakal melanjutkan penguatan," tuturnya kepada Liputan6.com, Senin 10 September 2018.

Lebih lanjut, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat meramalkan, IHSG berpotensi menguat tipis. Lanjar menilai, intervensi pasar yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) berhasil menjaga volatilitas mata uang rupiah.

"Melihat prospek pemerintah terhadap intervensi rupiah memberikan napas bagi laju IHSG. Hari ini saya kira bakal menguat tipis dengan proyeksi pada rentang 5.830-5.910," paparnya.

Saham pertambangan berorientasi ekspor hingga perbankan menjadi rekomendasi Lanjar pada hari ini. Saham-saham tersebut antara lain PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Kemudian ia juga memilih saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), serta tak lupa PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG