Sukses

Sektor Saham Infrastruktur Pimpin Penguatan, IHSG Naik Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat di awal pekan. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat di awal pekan. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (22/10/2018), IHSG menguat tipis 4,1 poin atau 0,07 persen ke posisi 5.841,41. Pada pukul 09.00 WIB, ISHG menanjak 12,99 poin atau 0,22 persen ke posisi 5.851.

Indeks saham LQ45 menguat 0,35 persen ke posisi 919,66. Seluruh indeks saham acuan kompak mendaki.

Sebanyak 175 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 60 saham melemah dan 102 saham diam di tempat. Pada sesi I, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.863,83 dan terendah 5.841,41.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 446 juta saham dengan nilai transaksi harian saham Rp 312,5 miliar. Investor asing jual saham Rp 14,87 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.195.

Sektor saham infrastruktur memimpin penguatan pada awal perdagangan. Sektor saham infrastruktur menguat 1,32 persen. Disusul sektor saham keuangan menanjak 0,56 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 0,56 persen. Sedangkan sektor saham aneka industri melemah 0,50 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham KONI menguat 9,9 persen ke posisi Rp 222 per saham, saham RELI menanjak 8,77 persen ke posisi Rp 248 per saham, dan saham MAYA melonjak 8,28 persen ke posisi Rp 8.825 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham NELY melemah 8,13 persen ke posisi Rp 113 per saham, saham NICK merosot 6,92 persen ke posisi Rp 148 per saham, dan saham ARTO tergelincir 4,46 persen ke posisi Rp 150 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,42 persen, indeks saham Shanghai menguat 3,07 persen, dan indeks saham Singapura mendaki 0,16 persen.

Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,34 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,27 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,51 persen.

 

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melaju di zona positif  pada perdagangan saham Senin pekan ini (22/10/2018). Rilis data kinerja emiten di kuartal ketiga bakal menopang gerak IHSG.

Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, di awal pekan ini, IHSG akan ditutup rebound (kembali menguat).

"Saya melihat Jakarta Composite Index (JCI) mengindikasikan rebound. Adapun IHSG pada hari Senin berpotensi naik di rentang support resistance 5.780-5.880," tuturnya kepada Liputan6.comdi Jakarta.

Seirama, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya meramalkan IHSG berpeluang menguat. Kondisi fundamental ekonomi yang dinilai cukup stabil mengkerek IHSG berada di teritori positif. Dia kemudian memproyeksikan IHSG bakal bergerak menguat di range 5.702-5.901.

Meski begitu, Analis Head of Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat meramalkan IHSG menunjukan indikasi terkoreksi. Pola dead-cross terbaca menggiring IHSG tersungkur pada level 5.757-5.831.

Sementara itu, seiring potensi positifnya pasar pada hari ini, saham-saham sektor keuangan ramai menjadi rekomendasi untuk dikoleksi. Tak terkecuali saham-saham dengan kenaikan terbesar (top gainers).

Menurut Analis Rivandi, saham seperti PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) laik dibeli investor pada perdagangan hari ini.

Sedangkan William cenderung memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Astra International Tbk (ASII), serta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Sedangkan Lanjar mencermati saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC), PT Timah (Persero) Tbk (TINS), dan PT Indofarma Tbk (INAF).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG