Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau usai sempat tertekan di awal perdagangan saham. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (25/10/2018), IHSG menguat 45,54 poin atau 0,80 persen ke posisi 5.754,96. Indeks saham LQ45 menanjak 1,23 persen ke posisi 902,06. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 melemah 0,31 persen.
Sebanyak 167 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 211 saham melemah dan 129 saham diam di tempat. Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.754,96 dan terendah 5.623,84.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 367.500 kali dengan volume perdagangan saham 8,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,2 triliun. Investor asing jual saham Rp 607,69 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.175.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perdagangan melemah 0,07 persen. Sektor saham industri dasar menguat 1,6 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur menanjak 1,25 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 1,21 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham KPAS menguat 25 persen ke posisi Rp 480 per saham, saham MPRO mendaki 24,49 persen ke posisi Rp 610 per saham, dan saham YPAS menanjak 23,38 persen ke posisi Rp 570 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TPMA melemah 24,42 persen ke posisi Rp 195 per saham, saham WICO merosot 18,38 persen ke posisi Rp 555 per saham, dan saham JAWA turun 6,76 persen ke posisi Rp 138 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,01 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 1,63 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 3,72 persen, dan bukukan penurunan terbesar.
Selain itu, indeks saham Singapura merosot 0,81 persen, indeks saham Taiwan turun 2,44 persen. Sedangkan indeks saham Thailand menguat 0,73 persen dan ineks saham Shanghai mendaki 0,02 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pergerakan IHSG dipengaruhi dari pernyataan agresif dari beberapa pejabat the Federal Reserve atau bank sentral AS dan perang dagang sehingga tekan IHSG. Hal itu turut pengaruhi para pelaku pasar untuk wait and see.
"Namun, kondisi fundamental makroekonomi yang cenderung stabil, maka terjadilah capital inflow," kata Nafan saat dihubungi Liputan6.com.
IHSG Rontok di Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal tersebut didorong bursa saham global yang kompak tertekan.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis 25 Oktober 2018, IHSG merosot 79,46 poin atau 1,39 persen ke posisi 5.629,95. Indeks saham LQ45 tergelincir 2,22 persen ke posisi 871,33. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG merosot 80,07 poin atau 1,4 persen ke posisi 5.629,34. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,77 persen. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Sebanyak 164 saham melemah sehingga menekan IHSG. 31 saham menguat dan 69 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.639,13 dan terendah 5.623,84.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 14.384 kali dengan volume perdagangan saham 126,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 184 miliar. Investor asing jual saham Rp 14,49 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.189.
10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham industri dasar turun 2,41 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertanian merosot 1,37 persen dan sektor saham manufaktur susut 1,3 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham MPRO menanjak 19,39 persen ke posisi Rp 585 per saham, saham PTSN mendaki 13,89 persen ke posisi Rp 328 per saham, dan saham RELI menanjak 7,2 persen ke posisi Rp 268 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham TPMA turun 24,42 persen ke posisi Rp 195 per saham, saham BAYU tergelincir 11,63 persen ke posisi Rp 1.900 per saham, dan saham PANS susut 9,72 persen ke posisi Rp 1.300 per saham.
Bursa saham Asia kompak merosot. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 2,18 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 2,87 persen, indeks saham Jepang Nikkei terpangkas 3,36 persen.
Selain itu, indeks saham Shanghai turun 1,7 persen, indeks saham Singapura melemah 1,39 persen dan indeks saham Taiwan turun 2,49 persen.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement