Sukses

GMF Aero Asia Raih Pinjaman Rp 1,1 Triliun dari BNI

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) mendapatkan pinjaman sebesar USD 73 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) mendapatkan pinjaman sebesar USD 73 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun (asumsi kurs Rp 15.189 per dolar Amerika Serikat).

Mengutip keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/10/2018), perseroan menandatangani perjanjian kredit KMK term loan dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada 23 Oktober 2018.

Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk, Iwan Joeniarto, menuturkan fasilitas pinjaman akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha utama perseroan. Ini untuk pembiayaan pengembangan kemampuan dan penambahan kapasitas perawatan pesawat.

Adapun transaksi tersebut merupakan transaksi afiliasi yang dikecualikan dari Peraturan IX.E.I karena pinjaman dari bank itu akan digunakan untuk membiayai investasi yang menunjang kegiatan usaha utama Perseroan. Selain itu, menerima pinjaman langsung dari bank merupakan transaksi material yang dikecualikan dari ketentuan Peraturan IX.E.2.

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) membukukan laba bersih periode berjalan turun dari USD 20,83 juta hingga semester I 2017 menjadi USD 20,12 juta pada semester I 2018. Pendapatan usaha perseroan naik menjadi USD 222,31 juta pada semester I 2018.

Total liabilitas jangka pendek perseroan naik menjadi USD 223,01 juta pada 30 Juni 2018 dari periode 31 Desember 2017 sebesar USD 135,36 juta. Total liabilitas jangka panjang turun menjadi USD 83,97 juta pada 30 Juni 2018 dari periode 31 Desember 2017 sebesar USD 97,99 juta. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk turun menjadi USD 49,72 juta pada 30 Juni 2018.

 

2 dari 2 halaman

GMF Resmikan Fasilitas Perawatan Roda Pesawat Senilai USD 12 Juta

Sebelumnya, PT Garuda Maintenace Facility (GMF ) AeroAsia meresmikan fasilitas perawatan roda pendaratan yang dibangun dengan biaya investasi senilai USD 12 juta atau sekitar Rp 182 miliar (estimasi kurs 15.200 per dolar AS).

“Dengan tambahan fasilitas baru ini, GMF AeroAsia akan mampu melakukan perawatan hingga 25 landing gear per tahun,” kata Direktur Bisnis & Base Maintenance GMF Tazar Marta Kurniawan seperti dikutip dari Antara, Kamis 11 Oktober 2018.

Tazar juga mengatakan bahwa GMF saat ini telah mengembangkan kemampuan untuk melakukan Overhaul Landing Gear atau perawatan roda pendaratan pesawat Boeing 737-NG secara "in-house" dengan otorisasi dari Federal Aviation Administration (FAA) dan European Aviation Safety Agency (EASA).

Peralatan untuk perawatan roda pendaratan di fasilitas baru ini termasuk fasilitas perawatan dan perbaikan yang bersamaan dengan electroplating, heat treatment, dan machinery; cleaning, baik mekanikal dan chemical; supplementary treatment, seperti flap peening dan stylus cadmium plating; serta laboratorium yang komprehensif untuk mendukung prosesnya.

“Untuk mendukung operasional Landing Gear Shop, kami telah menyiapkan tim yang terdiri dari SDM yang paling berkualitas. Kami juga telah menambahkan jumlah teknisi dan staf bersertifikat yang didukung oleh teknisi terlatih kami untuk mengoperasikan semua fasilitas di Landing Gear Shop," katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: