Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga akhir September 2018. Kinerja tersebut didukung dari sektor infrastruktur dan gedung.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/10/2018), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 38,56 persen dari Rp 762,93 miliar hingga akhir September 2017 menjadi Rp 1,05 triliun hingga akhir September 2018.
Kenaikan laba bersih itu ditopang dari pertumbuhan pendapatan 32,29 persen menjadi Rp 21 triliun hingga akhir September 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,87 triliun. Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 18,62 triliun hingga akhir September 2018.
Advertisement
Baca Juga
Laba kotor perseroan naik 44,08 persen menjadi Rp 2,37 triliun hingga akhir kuartal III 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,64 triliun. Perseroan membukukan kenaikan beban umum dan administrasi naik 29,37 persen menjadi Rp 632,48 miliar hingga akhir September 2018. Laba usaha tercatat tumbuh 50,51 persen menjadi Rp 1,73 triliun hingga September 2018.
PT Wijaya Karya Tbk mencatatkan laba kurs menjadi Rp 49,88 miliar hingga akhir September 2018. Selain itu, pendapatan lain-lain tumbuh menjadi Rp 219,22 miliar hingga akhir September 2018 dari periode sebelumnya rugi Rp 68,11 miliar.
Hal itu mendorong laba bersih per saham dasar naik menjadi 95,93 hingga akhir kuartal III 2018 dari periode sama tahun sebelumnya 76,15. Total liabilitas naik menjadi Rp 41,51 triliun pada 30 September 2018 dari posisi 31 Desember 2017 sebesar Rp 31,05 triliun.
Ekuitas PT Wijaya Karya Tbk naik menjadi Rp 15,38 triliun pada 30 September 2018. Aset tercatat naik menjadi Rp 56,89 triliun pada 30 September 2018. Perseroan kantongi kas sebesar Rp 8,54 triliun.
Bangun Hunian Sementara hingga Ekspansi ke Luar Negeri
Mengutip keterangan tertulis perseroan, PT Wijaya Karya Tbk mencatatkan penjualan terbesar datang dari sektor infrastruktur dan gedung. Kemudian diikuti sektor berikutnya yaitu industri, energy and industrial plant, dan properti.
"Performa Wika selama kuartal III 2018 menunjukkan kami sudah on track dan berpotensi untuk terus tumbuh. Kami bersyukur bahwa Wika telah dipercaya untuk menangani berbagai proyek strategis sehingga ruang Wijaya Karya untuk berkembang masih sangat luas,” kata Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Tumiyana.
Selain itu, perseroan juga menambah portofolio kontrak baru dengan terpilihnya perseroan untuk garap proyek Bendungan Randugunting di Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan proyek Bendungan Tiga Dihaji Paket 4 di Sumatera Selatan.
Melalui anak usaha PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) juga membangun hunian sementara di Sigi dan Kabupaten Lombok Timur.
Perseroan merancang hunian sementara yang berbeda di Lombok dan Sigi karena sesuai dengan keadaan lahan. Di Lombok, hunian sementara dibuat rapat berjajar satu sama lain untuk membuatnya lebih kokoh dan tahan terpaan angin kencang.
Sementara Sigi sebagai daerah yang pernah mengalami likuifaksi dibangun hunian sementara dengan konsep rumah panggung untuk meminimalkan dampak gerak tanah. Penggunaan material yang kuat dan ringan seperti beton dan baja ringan juga menjadi salah satu siasat anak usaha perseroan untuk hadirkan hunian yang layak dan aman meski sementara.
Dengan portfolio mumpuni di luar negeri, WIKA kembali mampu ekspansi perdana ke negara Taiwan yang ditandai dengan kerjasama Joint Operations dengan Dong – Pi Co., Ltd (Dong - Pi) untuk membangun Bridge Across the Kinmen Island. Jembatan ini memiliki panjang 5.400 m dan akan menghubungkan dua pulau di bawah teritori Taiwan yang berdekatan dengan Tiongkok yaitu Pulau Kinmen Besar dan Pulau Kinmen Kecil.
Direktur Operasi WIKA Destiawan Soewardjono menganggap pencapaian ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan perseroan di region Asia Timur. "Ini akan menjadi pencapaian luar biasa oleh Perseroan. Menjejakkan kaki di Taiwan menjadi milestone WIKA untuk semakin memperluas bisnisnya di kawasan Asia khususnya Asia Timur," ungkap Destiawan.
Sebelumnya WIKA tercatat memiliki proyek on going di luar negeri yaitu diantaranya Clarin Bridge di Fillipina, Limbang Bridge di Malaysia, Lodgement di Aljazair, Residential Palace di Nigeria, Circular Railway Yangoon di Myanmar dan Bandara Oecusse di Timor Leste.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement