Sukses

Pembicaraan Perdagangan AS-China Berjalan Baik, Wall Street Menghijau

Sektor industri yang sangat sensitif terhadap perdagangan mengalami kenaikan 1,7 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street ditutup menghijau pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Bursa saham di Amerika Serikat (AS) ini telah naik selama tiga hari berturut-turut.

Pendorong kenaikan Wall Street adalah pernyataan dari Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bahwa pembicaraan perdagangan AS dengan China bergerak dengan baik. Hal tersebut menghidupkan kembali jarapan bahwa kedua negara bisa menyelesaikan sengketa dagang dengan baik.

Sebelumnya, Trump juga mengatakan bahwa dia berencana untuk bertemu dengan mitra dari China Xi Jinping pada KTT G-20 di Argentina pada akhir bulan ini.

Mengutip Reuters, Jumat (2/11/2018), Dow Jones Industrial Average naik 264,98 poin atau 1,06 persen menjadi 25.380,74. Untuk S&P 500 naik 28,63 poin atau 1,06 persen menjadi 2.740,37. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 128,16 poin atau 1,75 persen menjadi 7.434,06.

Sektor industri yang sangat sensitif terhadap perdagangan mengalami kenaikan 1,7 persen dengan kenaikan tertinggi dibukukan oleh saham Boeing dan Caterpillar.

"Pelaku pasar melihat ada harapan dengan adanya kesepakatan perdagangan dengan China. Kesepakatan ini diharapkan bisa datang dalam waktu dekat," jelas kepala riset SlateStone Wealth LLC New York, Robert Pavlik.

Meskipun mengalami kenaikan dalam tiga hari ini, tetapi S&P 500 mencatatkan penurunan terburuk pada Oktober kemarin. Jika dilihat ke belakang, penurunan di Oktober tersebut terburuk dalam 7 tahun.

Salah satu faktor yang menekan Wall Street di bulan lalu adalah sentimen negatif dari perang dagang dan kenaikan suku bunga yang akan mendongkrak suku bunga pinjaman sehingga akan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Saham Apple Tertekan

Saham Apple Inc tertekan setelah bel penutupan perdagangan dan mengalami penurunan lebih dari 7 persen. Namun secara reguler, saham perusahaan ini naik 1,5 persen.

Dengan adanya penurunan selama lebih dari 7 persen memangkas kapitalisasi pasar perusahaan teknologi AS tersebut menjadi di bawah USD 1 triliun.

Pelemahan saham Apple ini setelah manajemen Apple menyatakan bahwa penjualan untuk kuartal III tahun ini berada di bawah ekspektasi pelaku pasar.