Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat di awal perdagangan Selasa ini. Sektor saham pertambangan menanjak 0,88 persen dan mencatatkan penguatan terbesar.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (6/11/2018), IHSG naik 21,72 poin atau 0,37 persen ke posisi 5.942,32. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG melanjutkan penguatan dengan naik 20,11 poin atau 0,34 persen ke posisi 5.941,48.
Indeks saham LQ45 menguat 0,39 persen ke posisi 948,34. Seluruh indeks saham acuan menguat.
Advertisement
Sebanyak 135 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sebanyak 32 saham melemah dan 108 saham diam di tempat.
Baca Juga
Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.848,13 dan terendah 5.936. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 19.842 kali dengan volume perdagangan saham 392 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 230 miliar.
Investor asing beli saham Rp 20 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.974.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri yang melemah 0,89 persen.
Sedangkan sektor saham pertambangan menanjak 0,88 persen dan mencatatkan penguatan terbesar, sektor saham perdagangan naik 0,67 persen, dan sektor saham industri dasar menguat 0,82 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham SOSS naik 50 persen ke posisi Rp 414 per saham, saham SATU mendaki 31,31 persen ke posisi Rp 260 per saham, dan saham MLPT menanjak 16,81 persen ke posisi Rp 695 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham VICO merosot 6,54 persen ke posisi Rp 100 per saham, saham PBSA tergelincir 6,21 persen ke posisi Rp 680 per saham, dan saham AHAP terpangkas 4,55 persen ke posisi Rp 63 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Analis
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan saham hari ini. Gerak IHSG diprediksi diperdagangkan pada level 5.854-5.960.
Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus memprediksi laju IHSG akan tertahan selama November akibat sentimen eksternal atau global.
"Secara teknikal saya memperhatikan beberapa sektor di bulan ini yang memiliki potensi menguat seperti sektor keuangan, infrastruktur, aneka industri, dan consumer goods," tutur dia di Jakarta, Selasa (6/11/2018).Â
BACA JUGA
Nico menyarankan, investor sebaiknya menahan keinginan untuk melakukan pembelian surat obligasi. "Mengambil melalui lelang mungkin merupakan jalan yang terbaik. Pengambilan di pasar sekunder dapat dilakukan apabila harga obligasi berada di titik terendahnya, puncaknya bulan Desember ketika The Fed menaikan suku bunga acuannya," tambah dia.
Nico menjelaskan, seri-seri obligasi yang menjadi benchmark baru tetap bisa dilirik sebagai persiapan untuk memiliki obligasi yang baru. Adapun fixed rate 77 dan fixed rate 78, dapat menjadi sebagai primadona baru.
Berbeda, Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammaf Nafan meramalkan prospek pasar saham pada perdagangan hari ini justru menunjukan indikasi positif.
Dia meramalkan IHSG bakal melaju di zona hijau dengan perdagangkan pada level antara 5.870-5.951.
Sementara itu, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat menyatakan, IHSG secara teknikal cenderung mengindikasikan momentum terkoreksi. Tren penurunan dalam jangka pendek membawa IHSG bergerak di support dan resistance antara 5.854-5.960.
Advertisement